7. Pada 1900-an, vibrator sempat diharamkan untuk dijual di toko-toko, sama halnya dengan alkohol. Namun, pada 1920, vibrator telah dapat diterima dengan baik. Bahkan perempuan mulai banyak yang menggunakan vibrator.
8. Ada juga vibrator berbentuk kursi. Pada bagian bawah kursi tersebut, terdapat alat bergetar yang terletak dekat dengan vagina, sehingga wanita dapat mencapai orgasme akibat geteran tersebut. Alat ini sangat laku di pasaran pada 1950-1960. Namun kini, seiring berkembangnya zaman, vibrator kursi difungsikan sebagai alat pemijat leher dan bahu.
9. Di Jepang membuat vibrator berbentuk penis adalah seuatu yang ilegal. Karena itu para produsen vibrator membuat alat tersebut dengan bentuk kelinci. Meski sangat aneh, namun perempuan Jepang banyak yang membeli vibrator jenis itu.
10 David Ley, Profesor di University of Alberta memfungsikan vibrator sebagai alat bantu untuk mengembangkan kemampuan bernyanyi anak didiknya. Vibrator dengan kekuatan frekuensi 100-120 hertz (seperti suara manusia) diletakkan di leher para penyanyi. Dan hasilnya, sekitar 150 penyanyi didikan Davi Ley mampu meningkatkan kualitas vokal mereka.