Suara.com - Psst, ingat nggak kalau 17 Maret, dunia merayakan hari St. Patrick. Dan kematian Santo pelindung rakyat Irlandia ini biasanya dirayakan dengan parade besar-besaran. Warna hijau, yang menjadi lambang St. Patrick, pun muncul di sejumlah tempat penting di dunia. Tak ketinggalan shamrock, lambang berbentuk daun suci yang diyakini membawa musim semi ke Irlandia, ikut meramaikan hari bahagia ini.
Di Amerika Serikat, Sungai Chicago secara regular berubah menjadi hijau. Demikian juga air mancur yang muncrat di depan Gedung Putih. Warna hijau juga muncul di Menara Pisa, Opera House Sidney dan Moulin Rouge, Paris, Prancis. Bahkan Sphinx di Mesir pun turut tercarup warna hijau.
Dalam sejarahnya, Hari St. Patrick, sebenarnya tidak pernah memicu konflik. Tapi tahun ini, ketegangan meruap di sejumlah kota AS setelah penyelenggara parade di New York tidak mengizinkan keterlibatan kelompok gay atau lesbian. Walikota New York, Bill De Blasio meresponnya dengan menyatakan tidak akan ambil bagian dalam karnaval yang dipusatkan di Fifth Avenue itu. Guiness, yang sebelumnya selalu menjadi sponsor utama parade St Patrick di New York juga menarik dukungannya. Demikian juga Heineken.
Walikota Boston, Martin Walsh juga tak terlihat saat parade digelar di kota itu, setelah salah satu partisipan terbesar, Mass Equality, tidak diijinkan ikut parade. “Sejarah Irlandia sangat dipengaruhi perlawanan terhadap semua bentuk kekerasan," ujar Walsh. Sam Adams, yang mensponsori parade hari St Patrick di Boston juga menarik dukungannya.
Boston merupakan salah satu kota di AS yang banyak ditinggali warga keturunan Irlandia. Dan sebelumnya Walsh sudah berjanji untuk memberi kesempatan yang sama kepada semua warganya untuk terlibat dalam semua kegiatan sosial. Perdana Menteri Irlandia, Enda Kenny juga tak bisa menyembunyikan rasa herannya. “Parade St. Patrick, sebenarnya tentang menjadi Irlandia. Bukan tentang seksualitas," tegasnya. (Sumber: nationalturk.com).