Suara.com - Indonesia memang kaya dengan budaya dan adat istiadat. Sayang, makin banyak tradisi budaya itu yang terpinggirkan karena globalisasi dan modernisasi.
Dalam kondisi inilah Galeri Indonesia Kaya dihadirkan di jantung ibukota. Memanfaatkan 'sejumput' lahan di lantai delapan pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Galeri Indonesia Kaya diharapkan mampu menjadi ruang edutainment budaya berbasis teknologi digital. Beragam budaya Nusantara disajikan dalam unsur kekinian. Semua ini diharapkan mampu menarik atensi generasi muda yang kini lebih akrab dengan K-Pop dan budaya luar lainnya.
Jadi di sela libur akhir pekan atau jalan-jalan sore Anda tak ada salahnya meluangkan waktu untuk mampir ke sini. Dan, nggak bakal rugi loh mengajak si kecil ke sini, siapa tahu dengan mengenal budaya dan adat istiadat tanah airnya sendiri, akan menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak dini.
Beragam fasilitas interaktif dan menarik melengkapi Galeri Indonesia Kaya. Di pintu masuk, pengunjung akan langsung disambut oleh pemuda-pemudi berpakaian adat. Melalui layar digital memang, tapi aura tradisional itu cukup terasa. "Sapa Indonesia" begitu nama fasilitas ini disebut, mencerminkan sikap bangsa Indonesia yang terkenal ramah.
Setelah itu, perjalanan budaya ini dilanjutkan dengan video mapping. Wujudnya adalah sebuah layar besar yang tak henti menampilkan penggalan kisah Mahabarata. Tak suka kisah Mahabarata? Anda bisa mencoba berbagai pakaian adat dari seluruh tanah air, lewat fasilitas yang disebut 'Selaras pakaian adat'.
Anda cukup berdiri di depan layar, lantas memilih pakaian adat yang disukai. Maka dalam hitungan detik Anda akan bertukar baju dengan pakaian adat yang telah dipilih. Dan fasilitas ini juga dilengkapi dengan fitur memotret, jadi gaya Anda dalam pakaian adat ini, bisa langsung dipublikasikannya ke media sosial.
Tetap tak suka? Jangan dulu buru-buru pulang sebelum mengenal lebih jauh tentang kekayaan kuliner, tradisi, dan budaya tanah air lewat fasilitas kaca pintar Indonesia. Tampilan visualnya sangat menarik, informasinya juga cukup lengkap.
Beragam lagu-lagu daerah, juga dikenalkan di Galeri Indonesia Kaya lewat Melodi Alunan Daerah. Semuanya dalam format digital tentunya. Anda dapat memainkan lagu daerah dengan menggunakan alat musik yang Anda sukai dan mengaransemennya melalui layar sentuh.
Atau mencoba bermain congklak secara virtual. Kini semakin sulit bukan menemukan permainan ini. Sayang hanya congklak yang dihadirkan, kebayang khan asyiknya jika bisa main layang-layang atau gasing secara virtual. Tapi sebagai gantinya, Anda bisa main terbang-terbangan dengan fasilitas jelajah Indonesia. Caranya tinggal berdiri di depan sebuah layar besar, dan dalam sekejap gerakan tubuh Anda akan terbaca. Yang lantas dipetakan layaknya seekor burung yang sedang mengepakkan sayap, menerbangi seluruh penjuru tanah air. Dari Sabang hingga Merauke, sambil mengenal kondisi geografis, asal-usul dan kebiasaan masyarakat di daerah yang ingin Anda kunjungi.
Terakhir sebelum pintu keluar, Galeri Indonesia Kaya menyelipkan Galeri Batik Kudus yang 'memamerkan' sejumlah barang khas Indonesia seperti baju, tas, sepatu, aksesoris dan kain. Kali ini bukan dalam bentuk virtual tapi dalam bentuk aslinya. Jika tertarik, Anda bisa membeli barang-barang ini di Alun-alun Indonesia, yang terletak di lantai tiga.
Tertarik untuk menjelajahi Indonesia melalui teknologi digital? Galeri Indonesia Kaya buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 21.30 waktu Indonesia barat. Dan untuk ke sana tidak dipungut biaya loh, bahkan tak jarang juga digelar pertunjukan seni di sini. Keren bukan?