Suara.com - Sukses bisa bermakna apa saja. Bisa saja sebuah posisi mantap di sebuah perusahaan besar. Menginspirasi perubahan yang berguna bagi orang banyak, atau mampu menjaga keharmonisan keluarga. Jawaban yang didapat, akan berbeda tergantung siapa yang ditanya dan apa jenis kelaminnya.
Untuk mengungkap apa makna sukses itu, beberpa waktu lalu Citi dan LinkedIn membuat poling yang melibatkan 1,023 anggota LinkedIn (512 perempuan dan 511 laki-laki). Para responden ini ditanyai tentang pandangan mereka tentang pekerjaan, sukses dan keseimbangan.
Hasilnya, masih menunjukkan kecenderungan stereotipe gender di mana perempuan lebih mengutamakan keluarga dan anak-anak dibanding laki-laki. Walaupun ada kecenderungan mulai menurun.
Redefinisi sukses lebih banyak dilakukan perempuan pekerja. Hal ini dikarenakan, saat ini makin banyak perusahaan yang menuntut perempuan untuk memberikan sumbangan yang lebih maskulin, ketimbang sikap empatik, kreatif, ataupun pendengar yang baik. Survei ini juga mengungkap, di kalangan profesional sukses lebih dikaitkan dengan jabatan dan pendapatan.
Berikut 6 fakta yang diungkap survei The Citi/LinkedIn itu:
1. Makin sedikit perempuan yang menghubungkan anak-anak dan perkawinan dalam definisi sukses. Dalam survei ini sembilan persen responden perempuan tidak memasukkan faktor keluarga dalam definisi sukses mereka, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang 5 persen. Ini memang sedikit melenceng dari mitos yan ada bahwa perempuan lebih suka tinggal di rumah dan mengasuh anak mereka.
2. Sebanyak 83 persen laki-laki yang disurvei memasukkan faktor anak dalam definisi sukses mereka, lebih tinggi dibanding kaum hawa yang hanya 73 persen.
3. Sangat sedikit orang yang benar-benar lepas dari pekerjaan mereka saat di luar jam kerja. Hampir 48 persen responden tetap bekerja di akhir pekan, setidaknya dua kali sebulan. Dan 62 persen lainnya mengaku tetap bekerja saat liburan.
4. Laki-laki dan perempuan menggambarkan diri mereka secara berbeda. laki-laki lebih suka disebut percaya diri, ambisius, dan berorientasi pada keluarga. Sedangkan perempuan menyebut diri mereka sebagai pendengar yang baik, setia, bisa bekerja sama, detil dan bahagia.
5. Perempuan lebih detil dalam urusan uang. Mereka lebih cerewet dibanding laki-laki dalam urusan membayar tagihan kartu kredit atau tagihan lainnya.
6. Perempuan milenium lebih suka menggambarkan diri mereka sebagai ambisius dibanding generasi sebelumnya. (Sumber: Huffington Post)