Istri Bahagia, Pernikahan Bahagia? Studi Bilang Tidak

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 15 Maret 2014 | 04:30 WIB
Istri Bahagia, Pernikahan Bahagia? Studi Bilang Tidak
Ilustrasi pernikahan bahagia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan fakta yang bertolak belakang dengan kepercayaan umum bahwa pernikahan yang bahagia tercipta jika istri merasa bahagia dalam rumah tangga.

Penelitian yang digelar University of Chicago menemukan bahwa jika ingin pernikahan langgeng dan bahagia, maka yang terpenting adalah kesehatan dan sikap positif suami.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Marriage and Family edisi Februari silam itu berdasar pada sebuah riset yang melibatkan 953 pasangan heteroseksual dan rata-rata berusia 63 sampai 90 tahun.

Selain itu para peneliti juga memantau sifat-sifat penting pada responden, terutama keterbukaan, keramahan, kemampuan untuk menerima, sifat mudah cemas, dan "positivity" (kemauan seseorang untuk selalu bersikap dan berpikir positif).

Dalam penelitian itu para ilmuwan menemukan bahwa sebuah rumah tangga sering mengalami konflik jika suami sering sakit-sakitan. Tingkat konflik lebih tinggi jika suami punya sikap negatif.

Istri diketahui akan lebih sering mengeluh soal kualitas pernikahan jika punya suami yang mudah gelisah, jelas penelitian itu lebih lanjut. (Science World Report)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI