Kasus-kasus Bunuh Diri Paling Mengerikan di Dunia

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 14 Maret 2014 | 16:03 WIB
Kasus-kasus Bunuh Diri Paling Mengerikan di Dunia
Ilustrasi bunuh diri. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bunuh diri. Perilaku menyimpang ini telah dialami oleh banyak umat Adam. Kurang kuatnya iman menjadi satu alasan alasan mengapa mereka nekat melakukan bunuh diri.

Di Amerika, saat ini, bunuh diri menjadi realitas baru. Bahkan, angka kematian akibat bunuh diri jauh lebih banyak dibandingkan dengan ajal yang disebabkan kecelakaan.

Di antara kasus-kasus tersebut, ternyata banyak pula yang dilakukan secara sadis, menyiksa diri sampai mati. Tak melulu langsung menemui ajal seperti menembakan diri dengan pisau, ataupun menenggak racun serangga.

Berikut kisah-kisah bunuh diri paling mengerikan.

7. Kasus Gerald Mellin
Kasus ini berawal dari perceraian Gerald Mellin dengan istrinya. Mellin sangat marah dan ingin membuat istrinya merasa bersalah seumur hidupnya. Suatu hari, Mellin pun memutuskan untuk mengambil tali dan memasangnya di pohon. Selesai memasang tali di pohon, Mellin segera melilitkan tali itu ke lehernya. Kemudian ia masuk ke dalam mobil, dan melajukan kendaraannya dengan kencang. Tali tersebut pun langsung mencekik leher Mellin, hingga akhirnya putus. Kematian mengerikan itu disaksikan oleh puluhan orang.

6. Kasus Jan Potocky
Jan Potocky adalah bangsawan, sekaligus penulis cerita horor Polandia pada abad ke-18 yang menderita gangguan kejiwaan. Ia memutuskan untuk bersembunyi di luar kediaman mewahnya. Tanpa disangka, Potocky membuat peluru dari mangkuk gula perak pemberian ibunya. Setelah rampung, Potocky kembali ke rumahnya, dan menemui seorang pendeta untuk diberkati. Setelah itu, ia masuk ke ruang kerjanya dan menggambar karikatur soal dirinya yang hina, kemudian bunuh diri dengan menembakkan kepalanya.

5. Kasus Polemon Laodikia
Pada abad kedua, orator Romawi Polemon Laodikia menderita penyakit aneh (saat ini diketahui sebagai asam urat). Ia frustasi dan memilih bunuh diri sebagai pelapiasan rasa sakit. Polemon pergi ke makam keluarganya, dan memilih tinggal di tempat itu sampai mati. Ia mati kelaparan.

4. Kasus 1995 di Australia
Pada 1995, seorang lelaki Australia memutuskan bunuh diri dengan menembakkan senjata ke dadanya. Meski tembakan tersebut melubangi dadanya, namun lelaki tersebut tak langsung mati. Ia pun kembali mengangkat senjata untuk menembakannya ke rahang. Namun, lagi-lagi tembakan itu tak membuatnya mati. Bahkan, ia masih dapat berjalan sempoyongan sejauh 120 meter, sebelum akhirnya menembakkan senjatanya untuk ketiga kalinya.

3. Pembenci Julius Caesar
Cato adalah seorang orator Romawi yang anti-Julius Caesar. Ketika Caesar akhirnya menguasai Romawi, Cato memutuskan untuk bunuh diri. Yakni dengan cara menusukkan dirinya. Meski perutnya robek, namun Cato tak langsung mati. Ia pun kembali mengangkat pisaunya untuk menyayat organ bagian dalam tubuhnya sampai mati.

2. Sokushinbutsu
Sokushinbutsu, pada zaman dahulu kala disebut kerap dilakukan para bikhu Budha, yakni proses bunuh diri dengan cara memumikan diri. Sebelum memulai proses itu, para bikhu menghabiskan tiga tahun dengan makan kacang dan biji untuk menghilangkan lemak dari tubuh mereka. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan memakan kulit busuk agar para bikhu muntah terus-menerus. Proses diakhiri dengan merangkak ke dalam sebuah makam kecil, untuk duduk menunggu kematian. Setelah mati, para bikhu dimumikan dan dibawa berkeliling untuk disembah.

1. Isokekel
Anda mungkin belum pernah mendengar tentang Isokelekel. Dia adalah seorang pejuang legendaris pada abad ke-16. Ia melakukan bunuh diri yang sangat sadis. Yakni dengan cara mengambil seutas tali, lalu membungkukkan diri ke pohon palem, untuk kemudian mengikatkan tali tersebut ke penisnya. Setelah itu tali tersebut ditariknya denga kencang, hingga akhirnya ia mati dengan cara menyakitkan. (listverse)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI