Suara.com - Komunitas Anak jalanan Kendari (Kojak) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, gencar "mencuci otak" anak jalanan agar mereka tak berkeluyuran di jalanan. Anak-anak jalanan tersebut diberikan penjelasan tentang hak dan kewajiban anak, bukan sebagai tulang punggung keluarga untuk mencari uang.
Tak cuma itu, mereka juga diberikan pelajaran hingga permainan, agar masa kecil mereka tidak terkikis akibat kehidupan jalanan.
"Selama ini kami telah mengajak mereka belajar sekali dalam seminggu. Mudah-mudahan ke depannya kami bisa lebih intens lagi. Kami berharap mereka tidak lagi berada di jalan untuk meminta-minta uang. Saat ini efek kegiatan kami sudah mulai terasa," kata Ketua Kojak Kendari, Irfan Wahab, Minggu (3/2/2014).
"Saat ini, dari sekitar 65 anak jalanan, sekitar 50 anak telah aktif mengikuti kegiatan Kojak setiap minggunya," lanjutnya.
Langkah yang diambil pengurus dan relawan Kojak mendapat apresiasi dari Badan Keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kota Kendari.
Kepala Badan KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari, Siti Ganef mengaku keberadaan Kojak sangat membantu pemerintah Kota Kendari, khususnya mengatasi anak jalanan.
Ganef mengaku, pihaknya akan terus menjalin kerja sama dan mendukung upaya yang dilakukan Kojak, khususnya dalam menciptakan anak yang berkualitas sebagai generasi penerus.
"Pendidikan anak sangat dibutuhkan, karena anak merupakan generasi penerus bangsa, pembentukan karakter anak yang lebih baik bisa menciptakan generasi yang berkualitas," katanya. (Antara)