Pembunuhan dilakukan saat Albert terlelap. Ia dicekik dengan kawat hingga lemas, lalu kepalanya direndam ke dalam air, hingga tewas. Setelah itu, kedua pasangan selingkuhan itu juga mengobrak-abrik rumah Albert, agar tampak seperti aksi kejahatan yang dilakukan perampok.
Nahas, adegan sandiwara itu tak berhasil. Keduanya ditangkap dan diadili. Di pengadilan. Ruth Snyder kembali memainkan kecerdikannya. Ia melimpahkan segala kesalahan kepada kekasihnya. Ruth berkilah bahwa ia dibujuk kekasihnya untuk mengambil polis asurasi suaminya sebesar 48.000 dolar Amerika.
8 Robert Irwin, Killing Time. Karya Thomas Berger
Pada hari Minggu Paskah 1937, Robert Irwin, pematung muda berbakat yang mengalami gangguan jiwa membunuh tiga orang secara sadis. Yakni artis cantik, Veronica Gedeon, ibu Veronica, Maria, dan seorang lelaki penghuni asrama, Frank Byrnes. Ketiga pembunuhan itu dilakukan Irwin dengan menggunakan alat pemecah es.
Irwin yang tertangkap karena aksinya, juga nekat bunuh diri dengan mencoba mengiris penisnya sendiri.
Dengan rentetan kejadian yang dilakukannya, Irwin pun dijuliki sebagai "The Mad Sculptor", dan kasus ini menjadi salah satu sensasi tabloid tahun 1930-an.
9 Robert Nixon, Native Son. Karya and Richard Wright.
Seorang pemuda kulit hitam, Robert Nixon ditangkap di Chicago atas kasus pembunuhan seorang wanita kulit putih. Pembunuhan itu dilakukan Nixon dengan sangat sadis, yakni dipukuli sampai mati dengan batu bata. Ternyata, itu bukanlah kasus pembunuhan yang dilakukan Nixon. Terungkap, dia juga pernah melakukan kasus yang sama selama tinggal di Los Angeles. Nixon mengaku membunuh karena tak tahan atas rasisme yang dilakukan oleh para korbannya.
10 Charles Schmid "Where Are You Going, Where Have You Been?". Karya Joyce Carol Oates.
Antara Mei 1964 hingga Agustus 1965 , Charles " Smitty " Schmid, seorang psikopat membunuh tiga gadis remaja, dan mengubur mayatnya di padang pasir di Arizona. Sebelum membunuh, Schmid selalu berdandan. Yakni menggunakan sepatu bot koboi, dan memakai perlengkapan kecantikan di pipinya. Schid diyakini sebagai salah satu pembunuh berantai paling sadis di Amerika, pada kurun 60-an.(Huffington)