Suara.com - Seperti di Jakarta, ternyata para pengamen juga berkeliaran di New York, Amerika Serikat. Bedanya para pengamen di salah satu kota Negeri Paman Sam itu mampu berkreasi, menciptakan karya unik. Feet Lite, salah satu hasil kreasinya. Itu adalah break dance yang dikombinasikan dengan gerakan-gerakan tari lainnya, seperti balet, disajikan khusus di dalam gerbong commuter line.
Andrew "Goofy" Saunders, salah satu kreator gerakan tersebut mengatakan bahwa komunitasnya berisi "bocah-bocah" antara 17-21 tahun. Saban minggu, komunitas ini selalu mengejutkan para penumpang commuter line.
"Kami selalu tampil mengejutkan. Kami membuat mereka senang, gembira dengan musik dan tarian kami, tapi kami kadang juga bikin mereka kesal," ujarnya.
Menurutnya, sajian yang dibawakannya bukan sekadar mengamen. "Ini adalah pertunjukkan khusus. Kami berlatih setiap hari untuk dapat menunjukkan sesuatu yang berbeda setiap minggu. Cara kami bergerak, enegeri kami, trik sepatu kami, trik topi kami adalah sesuatu yang benar-benar baru," jelasnya.
"Hasilnya, para penumpang senang. Mereka semua mau membayar kami. Per hari, kami mampu meraup untuk hingga 100 dolar Amerika," ujarnya.
Ditambahkan, kini kesukseskan komunitasnya mulai ditiru oleh orang lain. "Mereka mencuri konsep kami, dengan tarian-tarian yang nyaris sama," tuturnya.
Namun, kata Goofy, hal tersebut tak mengapa. Sebab, yang terpenting gerakan Feet Lite dapat menjadi wabah tarian baru yang terkenal di dunia.
"Tujuan saya membuat gerakan ini adalah ingin memperkenalkan Feet Lite kepada dunia," katanya.(CNN)