Duka Pilkada 2024: 28 Petugas Pemilu Wafat, Diduga Kelelahan hingga Serangan Jantung saat Bertugas

Selasa, 10 Desember 2024 | 14:43 WIB
Duka Pilkada 2024: 28 Petugas Pemilu Wafat, Diduga Kelelahan hingga Serangan Jantung saat Bertugas
Suasana TPS 116 Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara yang menjadi tempat bertugas anggota KPPS yang meninggal dunia pada Rabu (27/11/2024). ANTARA/HO-Pemkot Jakut
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 ternyata menyimpan duka. Pasalnya, ada 28 petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia saat melaksanakan tugas. 

Perihal puluhan petugas yang meninggal saat pelaksanaan Pilkada 2024 diungkapkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto saat Rapat Kerja Komite I DPD RI dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2024.

"Pada tahun 2024 ini ada 28 (petugas) per 8 Desember yang meninggal," ujar Bima Arya dikutip dari Antara, Selasa. 

Menurutnya, faktor terbesar yang menjadi penyebab petugas tersebut meninggal dunia pada Pilkada 2024 adalah faktor kesehatan.

Baca Juga: Ngaku-ngaku Keturunan Prabu Brawijaya, Arkeolog BRIN Sebut Leluhur Gus Miftah Tokoh Fiktif: Tak Tercatat Sejarah!

"Kebanyakan berdasarkan catatan kami ya karena kelelahan, serangan jantung," ujarnya.

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto meninjau gudang logistik KPU Bandar Lampung, Sabtu (23/11/2024). [ANTARA]
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto meninjau gudang logistik KPU Bandar Lampung, Sabtu (23/11/2024). [ANTARA]

Dia menyebut jumlah petugas yang meninggal dunia pada pelaksanaan Pilkada 2024 itu lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah petugas yang meninggal dunia pada pelaksanaan Pemilu 2019 dan 2024.

Dari data yang dipaparkannya, terdapat 41 orang petugas yang meninggal dunia pada Pilkada 2020, kemudian 722 petugas meninggal dunia pada Pemilu 2019, dan 181 petugas meninggal dunia pada Pemilu 2024.

"Ini kita bandingan dengan periode sebelumnya tentu jauh angkanya ini," ucapnya.

Meski demikian, Bima menegaskan angka tersebut tetaplah menjadi catatan bagi penyelenggaraan pemilu di tanah air agar ke depannya mampu menghadirkan sistem pemilihan yang sehat.

Baca Juga: Utusan Khusus Presiden Ternyata Gak Penting, Jabatan Gus Miftah Dicurigai Balas Jasa Prabowo: Habisin Duit Negara!

"Tetap saja ini menjadi catatan bagi kita semua, bagaimana menihilkan atau mengurangi petugas penyelenggara yang meninggal karena kelelahan tadi. Ini catatan kita ke depan untuk memperbaiki sistem bersama-sama, baik secara teknis maupun administratif," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI