Suara.com - Sejumlah warga yang menamakan diri sebagai Garda 24 menggelar aksi demonstrasi di depan Hotel Saripan Pasific, tempat KPUD Jakarta melakukan rekapitulasi suara untuk Pilkada Jakarta.
Adapun aksi demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap penyelenggaraan Pilkada Jakarta 2024 yang dinilai penuh dengan kecurangan.
Massa juga sempat melakukan aksi bakar ban sebagai protes terhadap dugaan banyaknya kecurangan dalam Pilkada Jakarta.
Koordinator aksi, Ical mengatakan, klaim Pilkada penuh dengan kecurangan dinilai dari sebanyak 60% surat undangan C6, tidak sampai ke tangan masyarakat.
Sehingga ia menuntut agar Rekapitulasi KPUD Jakarta dihentikan mengingat ada banyaknya masalah C6 yang tidak terdistribusi kepada warga Jakarta.
"Kami minta rekapitulasi KPUD Jakarta dihentikan. Alasannya sudah jelas, ada masalah C6 tidak didistribusikan hingga banyaknya suara rusak hingga 7,7 persen," kata Ical, dalam keteranganya kepada awak media, Minggu (8/12/2024).
KPU dan Bawaslu DKI Jakarta, lanjut Ical, agar terlebih dahulu menindaklanjuti temuan yang dianggap dapat menentukan nasib pemenang Pilkada DKI Jakarta ini.
Diketahui, KPU Daerah Khusus Jakarta sudah menyelesaikan rekapitulasi tingkat kabupaten/kota dan kemudian dilanjutkan dengan rekapitulasi berjenjang tingkat provinsi pada 7-9 Desember 2024.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Tingkat Kota/Kabupaten Pasangan Pramono Anung-Rano Karno meraih suara 50,067 persen. Mereka unggul di enam wilayah Kabupaten/Kota.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi Provinsi: Pramono-Rano Unggul di Jakut, Jaksel, Jakbar Hingga Jaktim
Dari seluruh suara sah pada pilkada Jakarta 2024 sebanyak 4.360.629 suara, pasangan Pramono-Rano mengantongi 2.183.239 suara sah.
Di posisi kedua, pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono mencapai suara sah sebanyak 1.718.160. Terakhir, ada pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan suara sah sebanyak 459.230.