Kemudian, tanggal 16 Agustus 2024, Komisioner KPU Kota Bogor berinisial DJ ini mempertanyakan kepada saudara I mengenai proses pembayaran.
"Disitu ada pertemuan lagi mereka informal, tapi (I) mempertanyakan lagi, Pak DJ apa saja proses untuk persyaratan yang kemarin, kayak contoh LHKPN dan yang lain, apakah saudara BN ini bisa melakukan mengerjakannya," ucap dia.
"Langsung saudara DJ menghubungi BN dan menyatakan bisa, lalu saudara BN menyampaikan listing harga (seperti chat yang sudah beredar di masyarakat). Seperti anggaran pembuatan SKCK dan lain-lain sudah disiapkan, sampai kepada pembuatan LHKPN dan penetapan perubahan nama," lanjutnya.
Selanjutnya, di hari yang sama, transfer senilai Rp30 juta masuk ke rekening DJ, dan ia mempertanyakan kenapa ditransfer ke dirinya.
"Saudara DJ bertanya, ini kenapa ditransfer gitu, karena ini akan menjadi bahaya," imbuh Anto Siburian menirukan ucapan DJ.
"Oh ini titipan untuk bayar surat-surat kuasa khusus, ini jasa mereka. Pembayaran jasa mereka inilah dititip ke saudara DJ," ucapnya menirukan percakapan I.
"Kan saya enggak minta transfer katanya, dan dia enggak tahu nama pengirimnya," lanjut Anto Siburian menirukan ucapan DJ.
Usut punya usut, setelah Bawaslu Kota Bogor melakukan serangkaian pemeriksaan, diketahui yang mentransfer uang senilai Rp30 juta ke DJ ini merupakan istri dari bakal calon wali kota Bogor tersebut.
"DJ berpikir (pengakuannya) ini adalah rekening istri dari I. Lalu besoknya 17 Agustus uang 30 juta tersebut langsung diberikan kepada pengacara (BN) untuk pengurusan dan juga biaya surat kuasa. Dan ini ada bukti kwitansi dari pengacaranya langsung," ungkap dia.
Baca Juga: Rekapitulasi Tingkat Provinsi: Pramono-Doel Unggul dengan 7.456 Suara di Kepulauan Seribu
"Setelah itu mereka sendiri yang berkomunikasi (I dan BN). DJ tidak ada komunikasi apapun sampai saat ini atau sampai kepada pendaftaran," sambungnya.