Angka Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta Jauh dari Target, KPU Wajib Lakukan Ini

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 29 November 2024 | 01:00 WIB
Angka Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta Jauh dari Target, KPU Wajib Lakukan Ini
Warga menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta di TPS 046 Cilandak, Jakarta, Rabu (27/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski penyelenggaraan pemungutan suara pilkada serentak yang berlangsung pada Rabu (27/11/2024) berjalan baik dan lancar, namun angka partisipasi publik di hari pencoblosan jauh dari target.

Fenomena tersebut disampaikan Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Asrinaldi.

"Pilkada berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun angka partisipasi masih jauh dari target Komisi Pemilihan Umum (KPU) di banyak tempat," katanya seperti dilansri Antara, Kamis (28/11/2024).

Persoalan tersebut menurut Asrinaldi akan menjadi permasalahan yang terjadi apabila Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran. Meski ada atau tidaknya putaran kedua di Pilkada Jakarta masih menunggu hasil hitung (real count) resmi KPU.

Apabila putaran kedua benar-benar terjadi, maka pertarungan antara pasangan calon (paslon) nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) bakal sengit.

"Untuk itu KPU harus bisa mendiseminasikan informasi ini mengingat ada hubungannya dengan partisipasi pemilih yang cenderung turun di putaran kedua," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kekhawatiran turunnya partisipasi pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilihan kepala daerah (pilkada) berbuah kenyataan.

Setidaknya hal tersebut ditemukan oleh Badan Pengawas Pemilu Jakarta Utara (Bawaslu Jakut).

Masih Menunggu Data Resmi

Baca Juga: KPU Jakarta Tegaskan Tak Sampaikan Real Count dan Quick Count: Yang Dipublikasikan Foto C Hasil

Meski mendapatkan temuan rendahnya partisipasi pemilih, Anggota Bawaslu Jakut Muhammad Sobirin mengatakan, masih menunggu data resmi hingga penghitungan selesai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI