Suara.com - Dua calon gubernur – wakil gubernur Banten sempat viral dan menuai beragam kontroversi. Profil keduanya, Airin Rachmi Diany – Ade Sumardi dan Andra Soni – Achmad Dimyati Natakusumah disorot netizen karena dianggap tidak pantas mencalonkan diri sebagai wakil rakyat. Hasil quick count terbaru menunjukkan cagub 02, Andra Soni memimpin dengan perolehan suara lebih dari 57 persen.
Andra Soni – Achmad Dimyati Natakusumah
Andra Soni sebagai calon gubernur cukup menuai simpati lantaran dirinya berasal dari keluarga sederhana di Banten. Andra kecil mengikuti orang tuanya ke Malaysia yang bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit. Ketika kembali ke Indonesia, pendidikannya pun dapat diselamatkan berkat jasa orang tua angkat.
Soni merupakan kader Partai Gerindra dengan jabatan sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Banten. Soni memperoleh dukungan dari tujuh partai antara lain Gerindra, PKS, Nasdem, PSI, PKB, PAN, dan PPP.
Andra Soni sebelumnya seorang pengusaha dan menjabat sebagai direktur PT. Antaran Sukses Express pada 2004-2007. Ia juga pernah bekerja sebagai karyawan di PT. Pura Kentjana Jakarta pada 1995.
Berbeda dengan Andra, Achmad Dimyati Natakusumah datang dari keluarga dinasti politik Banten. Pada Pilkada 2024 Keluarga Natakusumah menjagokan Dimyati Natakusumah sebagai cawagub Banten berpasangan dengan Andra Soni. Pasangan Andra – Dimyati berada di kubu koalisi dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan terlibatnya Gerindra sebagai salah satu partai pengusung.
Achmad Dimyati Natakusumah pernah menjabat sebagai Bupati Padeglang selama dua periode mulai 2000 – 2005 dan 2005 – 2009. Sebelumnya Achmad Dimyati menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dari 4 Juli 2014 hingga 1 Oktober 2014. Dia adalah anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak tahun 2019 hingga 2024.
Selama masa jabatannya Achmad Dimyati pernah terjerat kasus dugaan pemberian suap sebesar Rp1,5 miliar kepada anggota DPRD Pandeglang yang bertujuan untuk memuluskan pengajuan pinjaman daerah sebesar Rp200 miliar pada tahun 2006 ke Bank Jabar. Saat itu Achmad sudah ditetapkan sebagai tersangka pada 2009 namun kemudian Achmad bebas dari semua tuduhan pada 2011 saat kasus tersebut masih mengambang.
Airin Rachmi Diany – Ade Sumardi
Baca Juga: Ramzi Terpilih Jadi Wakil Bupati Cianjur, Asila Maisa Beri Pesan Haru
Paslon Gubernur Banten 01 pun tak kalah kontroversial. Airin Rachmi Diany adalah Wali Kota Tangerang Selatan yang telah menjabat selama 2 periode (2011-2021). Namun sebelum menduduki jabatan penting tersebut, Airin diketahui pernah mengukir sejumlah prestasi, termasuk di antaranya mendapat gelar di ajang Puteri Indonesia 1996.
Suami Airin dikenal sebagai seorang pengusaha dengan nama panggilan Wawan. Wawan pernah terjerat kasus korupsi dan terbukti melakukan suap terhadap mantan Ketua MK Akil Mochtar senilai Rp1 M dalam kasus penanganan sengketa Pilkada Lebak Banten.
Wawan juga terlibat korupsi bersama sang kakak, Ratu Atut Chosiyah. Atut adalah mantan Gubernur Banten periode tahun 2005-2014.
Sementara itu, Ade Sumardi memulai kiprah politik di DPRD Kabupaten Lebak, Banten pada 2009. Dia kemudian menjabat wakil bupati Lebak dalam dua periode berturut – turut mulai 2014 – 2024.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni