Klaim Telah Beri Santunan, KPU Ungkap Detik-detik Wafatnya Anggota KPPS saat Jaga TPS di Penjaringan

Kamis, 28 November 2024 | 13:27 WIB
Klaim Telah Beri Santunan, KPU Ungkap Detik-detik Wafatnya Anggota KPPS saat Jaga TPS di Penjaringan
Suasana TPS 116 Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara yang menjadi tempat bertugas anggota KPPS yang meninggal dunia pada Rabu (27/11/2024). ANTARA/HO-Pemkot Jakut
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta mengeklaim telah memberikan santunan kepada keluarga seorang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) berinisial AB (45) yang meninggal dunia saat bertugas di Pilkada Jakarat pada Rabu (27/11/2024).

“Memang ada informasi petugas kami yang meninggal dunia ya. Satu orang di daerah Penjaringan dan kami sudah tindak lanjut melalui divisi SDM untuk segera ditindaklanjuti dan dikeluarkan santunannya,” kaya Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata kepada wartawan, Kamis (28/11/2024).

Menurut informasi yang didapatkannya, Wahyu menyebut petugas tersebut meninggal dunia lantaran sakit saat bertugas di hari pemungutan suara, Rabu (27/11/2024).

“Sakit, dia pulang, terus kondisinya memburuk, dan akhirnya meninggal dunia,” ucap Wahyu.

Baca Juga: Megawati Segera Keluarkan Sikap Politik karena Endus Anomali di Pilkada, Hasto Sebut 'Partai Cokelat' Tak Netral

Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata. (Suara.com/Dea)
Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata. (Suara.com/Dea)

Dia membantah anggota KPPS yang berjenis kelamin laki-laki tersebut meninggal dunia karena kelelahan. Sebab, Wahyu menyebut beban kerja KPPS pada pelaksanaan Pilkada 2024 lebih rendah dibanding Pilpres 2024 lalu.

Terlebih, Wahyu mengatakan proses penghitungan suara di TPS oleh KPPS saat Pilpres bisa dilakukan sampai tengah malam, sedangkan pada Pilkada bisa diselesaikan lebih cepat.

“Sampai Maghrib sebenarnya kalau tidak ada kendala cuaca, sebenarnya kemarin itu hujan lebat, mungkin Maghrib semua sudah selesai," ujar Wahyu.

“Tapi karena ada hujan lebat, sampai tengah malam ada kotak yang baru datang ke tingkat kelurahan,” tambah dia.

Baca Juga: Hasil Quick Count Cuma 10 Persen, Dharma Pongrekun Merasa Menang: Kami Pakai Bemo Lawan Lamborghini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI