Suara.com - Kekhawatiran akan turunnya partisipasi pemilih yang daatang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilihan kepala daerah (pilkada) berbuah kenyataan. Setidaknya hal tersebut ditemukan oleh Badan Pengawas Pemilu Jakarta Utara (Bawaslu Jakut).
Meski mendapatkan temuan rendahnya partisipasi pemilih, Anggota Bawaslu Jakut Muhammad Sobirin mengatakan, masih menunggu data resmi hingga penghitungan selesai.
"Itu yang menjadi temuan kami, tapi masih menunggu data pasti hingga penghitungan resmi selesai," katanya seperti dikutip Antara, Rabu (27/11/2024).
Temuan tersebut didapatinnya, saat melakukan peninjauan. Ia memerkirakan telah terjadi penurunan partisipasi pemilih dibandingkan saat Pilpres dan Pileg pada Februari 2024.
Baca Juga: Sejumlah 110 TPS di Sumut akan Gelar Pemungutan Suara Susulan
"Itu tidak hanya terjadi di Jakarta Utara tapi juga daerah lain di Jakarta," kata dia.
Pada sejumlah TPS, ketika jam 10.00 WIB, ia mengungkapkan menemukan jumlah pemilih yang datang menggunakan hak pilihnya cukup rendah.
"Harusnya jam 10.00 WIB itu sudah ramai orang yang datang ke TPS, tapi ini tidak," kata dia.
Namun, ia mengaku belum menemukan faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih di Jakut.
"Kita sudah lakukan sosialisasi secara berkelanjutan dan KPU juga turun untuk melakukan sosialisasi melalui sejumlah platform dan bentuk kegiatan," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara Abdul Bahder Maloko menargetkan partisipasi pemilih di wilayah tersebut dalam Pilkada Jakarta pada 27 November 2024 mencapai 77 persen.
"Target kami untuk angka partisipasi Pilkada ini 77 persen dan untuk meningkatkan partisipasi kita melakukan sosialisasi di seluruh segmen," kata Abdul Bahder Maloko.
Ia mengatakan, sosialisasi dan edukasi soal pemilihan di segmen pekerja, karyawan, nelayan, bahkan pemilih pemula di sekolah-sekolah atau di kelompok masyarakat melalui ormas.
"Terutama di sekolah yang kita gencar laksanakan beberapa waktu yang lalu," kata dia.
Untuk diketahui, jumlah DPT Pilkada Jakarta 2024 mencapai 8,2 juta pemilih yang menggunakan hak pilihnya di 14.835 tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024.