Ngeri! Kerusuhan Pecah saat Pilkada di Puncak Jaya Papua: Perang Panah hingga Rumah-rumah Dibakar

Rabu, 27 November 2024 | 20:39 WIB
Ngeri! Kerusuhan Pecah saat Pilkada di Puncak Jaya Papua: Perang Panah hingga Rumah-rumah Dibakar
Ilustrasi--(ANTARA/Irwanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI mengungkapkan peristiwa kerusuhan saat pelaksanaan Pilkada Serentak di Puncak Jaya, Papua Tengah. Bahkan, terjadi aksi pembakaran terhadap sejumlah rumah saat kerusuhan di kawasan Puncak Jaya tersebut pecah. 

"Kami bisa laporkan misalnya sekarang di Puncak Jaya, Puncak Jaya ini masih terjadi ada permasalahan," kata Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024).

"Ada permasalahan, beberapa pembakaran rumah dan lain-lain. Jadi yang kami harapkan semoga tidak meluas di kabupaten, khususnya Puncak Jaya di provinsi Papua Tengah," tambah dia.

Bagja mengungkapkan kondisi di Papua Tengah saat ini masih adanya pergerakan dari masing-masing pendukung pasangan calon.

Baca Juga: Kalah Hasil Quick Count, Pesan Dharma Pongrekun ke Pemenang Pilkada Jakarta: Jangan Bikin Rakyat Makin Menderita!

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja (kanan). (Suara.com/Dea)
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja (kanan). (Suara.com/Dea)

"Kalau kondisi di beberapa Papua Tengah ya, memang masih pergerakan massa antara pendukung, panah-panahan masih terjadi, semoga sih tidak ada korban jiwa, untuk Kabupaten Puncak Jaya. Kemudian, tapi ini masih data ini, jangan lah. Jadi beberapa kami berharap tidak apa," ujar Bagja.

"Jadi masih ada pergerakan, teman-teman pasti sudah menerima video-video seperti itu kan, Puncak Jaya kan. Ya sudah, yang pembakaran dan lain-lain sudah juga. Saya kira teman-teman lebih ini lah, masih punya responden di situ, itu untuk Puncak Jaya," lanjut dia.

Meski begitu, Bagja memastikan pihaknya melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menagani kericuhan yang terjadi di Puncak Jaya.

Lebih lanjut, Bagja menyebut pihaknya masih melakukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah memang perlu dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) atau tidak.

"Belum ada konfirmasi, tapi terjadi di KPU kantor KPU atau kantor PPK, ini yang perlu kita konfirmasi lagi ke teman-teman. Semoga sih tidak terjadi apa-apa dan tidak terjadi PSU, tapi kalau terjadi hal yang kemudian dasar jadi PSU kuat, terpaksa kita lakukan PSU," ucapnya.

Baca Juga: Tak Periksa Prabowo Meski Teken Surat Ajakan Coblos RK-Suswono, Bawaslu Bidik Raffi Ahmad?

"Rekomendasi Bawaslu untuk melakukan PSU. Kalau hal tersebut kuat untuk (PSU), tapi kita berharap tidak ada korban jiwa, tidak ada kemudian yang kena terhadap penyelenggara Pemilu di Puncak Jaya," tandas Bagja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI