“Kejadian sebagaimana Pilkada 2017, banyaknya sekali maraknya sembako-sembako dibagikan menjelang hari pencoblosan dengan kresek kantong warna merah, patut diduga akan terulang," katanya.
Sementara, uang tunai yang dibagikan jumlahnya berbeda-beda kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Namun, ia tak membeberkan pihak paslon mana yang melakukan pembagian uang dan sembako itu.
Timnya dan relawan disebutnya telah memiliki data yang sangat jelas terkait dengan tindakan-tindakan kecurangan yang dilakukan oleh paslon lawan. Salah satunya adanya laporan dugaan kecurangan di wilayah Kemanggisan
“Ini saya baru dapat laporan masuk di kelurahan Kemanggisan, Palmerah. Ada 18 RW,” ucapnya.
“Kami memiliki data yang sangat jelas dan sudah tersebar titik-titik perencanaannya. Untuk itu kami mengajak seluruh masyarakat agar sama-sama kita jaga proses pilkada ini menjadi lebih baik,” sambungnya.
Disebutkan juga bahwa ada rencana sistematis untuk menggunakan warung kopi (warkop) sebagai tempat distribusi uang dan sembako.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menolak segala bentuk transaksi yang dapat melanggar aturan pemilu dan menciderai demokrasi, seperti politik uang maupun pembagian sembako.