Nyoblos Pilkada Jabar, RK Kaget Lihat Bocil Pakai Jersey Viking-The Jak: Beli di Mana?

Rabu, 27 November 2024 | 12:39 WIB
Nyoblos Pilkada Jabar, RK Kaget Lihat Bocil Pakai Jersey Viking-The Jak: Beli di Mana?
Cagub Jakarta Ridwan Kamil kaget bertemu bocah berjersey Jakmania-Viking di dekat TPS, Ciumbuleuit, Cidadap, Jawa Barat. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terdapat momen unik saat Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) menggunakan hak pilihnya di Bandung, Jawa Barat. Saat hendak berjalan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 023 di SD Al-Hidayah, Ciumbuleuit, Cidadap, RK bertemu dengan segerombolan bocah kecil.

Pantauan Suara.com, RK pun langsung meladeni ajakan bersalaman para bocah itu satu persatu. Saat sedang menyalami, RK dibuat kaget lantaran ada satu bocah yang menggunakan baju dengan tulisan Viking-The Jak.

Viking merujuk pada suporter klub sepak bola Persib Bandung dan The Jak merupakan pendukung klub Persija Jakarta. Kedua kelompok itu diketahui memiliki sejarah perseteruan panjang.

Persija dan Persib juga merupakan rival lama dalam sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Sebelum Pantau Quick Count Pilkada Jakarta, Kun Wardana Melipir ke Kawasan Cideng buat Nostalgia

Baju bocah itu juga berwarna merah dan biru lengkap dengan lambang Persija dan Persib di dada kiri dan kanan.

Melihat baju yang dipakai bocah itu, RK memberi pujian. Ia juga menanyakan di mana bocah itu membeli baju tersebut. 

Cagub Jakarta Ridwan Kamil kaget bertemu bocah berjersey Jakmania-Viking di dekat TPS, Ciumbuleuit, Cidadap, Jawa Barat. (Suara.com/Fakhri)
Cagub Jakarta Ridwan Kamil kaget bertemu bocah berjersey Jakmania-Viking di dekat TPS, Ciumbuleuit, Cidadap, Jawa Barat. (Suara.com/Fakhri)

"Bajunya bagus banget, Viking-The Jak,  beli di mana ini?" tanya RK ke bocah itu.

"Enggak tahu pak orang tua (yang beli)," jawab bocah tersebut.

"Rame dong," timpal RK lagi.

Baca Juga: Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun

Kedatangan eks Gubernur Jawa Barat ini disambut heboh para tetangganya. Mereka langsung melambaikan tangan ke arah RK sambil merekam momen ini menggunakan ponselnya. 

Di antara tetangganya itu, ada salah satu yang meneriaki RK pendukung klub sepak bola Persija Jakarta, Jakmania. Namun, pria itu terlihat senang dan tersenyum sambil mengepalkan tangan ke arah RK. 

"Jakmania, Jakmania," ujar pria itu. 

Sementara, ada juga ibu-ibu lainnya yang mendoakan agar RK menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar). 

"Pak menang ya, semoga menang pak," kata ibu-ibu lain. 

Bocah berjersey Jakmania-Viking saat ditemui Ridwan Kamil jelang nyoblos Pilkada Jawa Barat.  (Suara.com/Fakhri)
Bocah berjersey Jakmania-Viking saat ditemui Ridwan Kamil jelang nyoblos Pilkada Jawa Barat. (Suara.com/Fakhri)

Di TPS, RK disambut oleh panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sudah menanti. RK dan Atalia langsung melakukan registrasi dan menyerahkan undangan menggunakan hak pilih. 

Setelah itu, nama Atalia dan RK dipanggil secara berurutan. Keduanya langsung masuk ruangan kelas di bangunan sekolah yang di dalamnya telah disiapkan bilik suara. 

Selang 2 menit mencoblos, RK dan Atalia keluar dan melempar senyum ke arah awak media sambil menunjukkan kertas suara. Terakhir, keduanya menempelkan jari di tinta tanda sudah melakukan pemilihan dan langsung kembali ke rumah. 

Sebelum berangkat ke TPS, RK sempat ditanya siapa yang akan dipilih dalam Pilkada Jabar itu tapi tak mau menjawab.

"Kan Rahasia ya, jadi yang penting harapannya adalah pemimpin yang terbaik itu yang menjadi takdirnya, siap menang harus siap kalah," ujar RK di kediamannya. 

Ia pun berharap kepala daerah Jabar terpilih mampu melanjutkan segala program baik dan prestasi saat dirinya memimpin. 

"Kalau Jawa Barat nanti, yang terpilih semoga sama melanjutkan prestasi, hal-hal baik saat saya memimpin Jawa Barat, yang kurang-kurang silakan disempurnakan.  Dibangun konsep-konsep baru sesuai dengan konteks 5 tahun ke depan yang tentu berbeda dengan lima tahun ke belakang," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI