Suara.com - Persatuan Warga Kampung Bayam (PWKB) menyatakan sikap tegasnya untuk mencoblos semua pasangan calon dalam Pilkada Jakarta 2024.
Gerakan yang disebut gerakan coblos semua (gercos), dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dinamika politik yang dianggap tidak merepresentasikan kepentingan masyarakat.
Perwakilan Warga Kampung Bayam sekaligus anggota PWKB, Shirly, menilai bahwa pasangan calon yang berlaga di Pilkada Jakarta tahun ini hanya menjadi 'boneka politik.'
"Gerakan ini kami lakukan sebagai protes. Kami menganggap mereka semua hanyalah pasangan boneka yang tidak benar-benar akan memperjuangkan kepentingan kami di masa depan," ujar Shirly kepada Suara.com di Kantor LBH Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Baca Juga: Soroti Janji RK dan Pramono, Asa Warga Kampung Bayam Jelang Nyoblos Pilkada Jakarta Besok
Selain menyampaikan kritik terhadap para kandidat, Shirly juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Warga Kampung Bayam dalam memperjuangkan hak-hak mereka melalui jalur hukum.
"Selama ini, setiap kali kami melakukan upaya hukum, hasilnya selalu sulit. Itu membuat kami skeptis terhadap pemerintah yang ada sekarang," jelasnya.
Namun, di tengah skeptisisme tersebut, Shirly mengakui bahwa program-program yang ditawarkan oleh sejumlah calon mulai menarik perhatian sebagian warga.
"Beberapa program mereka sebenarnya sudah bisa menyisir kebutuhan kami. Ada teman-teman yang mulai melihat ini sebagai peluang. Mereka bilang, 'Oh, program ini bagus juga, ya.' Jadi, sedikit demi sedikit, ada yang mulai punya pilihan," tambahnya.
Kontributor : Moh Reynaldi Risahondua
Baca Juga: Solusi Antisipasi Gerakan Coblos Semua di Pilkada Jakarta, Pengamat Sebut Langkah Ini