Momen RK Serang Pramono Saat Debat Pilkada, Singgung Ideologi PDIP Hingga Sebut Ahok Gubernur Suka Gusur Warga

Senin, 18 November 2024 | 00:10 WIB
Momen RK Serang Pramono Saat Debat Pilkada, Singgung Ideologi PDIP Hingga Sebut Ahok Gubernur Suka Gusur Warga
Suasana jalannya debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK) tampil menyerang Cagub nomor urut tiga, Pramono Anung dalam debat ketiga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).

Dalam sesi saling tanya antar kandidat, RK bertanya soal konsep koefisien lantai bangunan yang ideal demi menunjang pertumbuhan warga Jakarta kepada Pramono. Menurut RK, seharusnya bangunan-bangunan Jakarta memiliki ketinggian di atas empat lantai demi memaksimalkan lahan yang sudah semakin menipis.

"Dalam 5, 10, 15 tahun ke depan, proses pemadatan kota itu akan menjadi penting. Ada dua catatan yang saya tanyakan. Bagaimana menghitung konsep koefisien luas bangunan untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk yang ideal?" tanya RK ke Pramono.

RK pun menyinggung soal ideologi PDI-Perjuangan, partai yang mengusung Pramono lantaran sempat menentang pendirian bangunan di atas empat lantai.

Baca Juga: Tampil Berbeda di Debat Terakhir, Ridwan Kamil: Gubernur Paling Banyak Menggusur Pak Ahok

"Di Jakarta, fraksi PDIP pada tahun 2022 pernah menolak di depan Anies untuk membuat rumah menjadi empat lantai dengan alasan bahwa itu akan menambah beban Jakarta. Katanya, itu persiapan Pilpres. Jadi, ideologinya ke mana sebenarnya dalam merespon masalah ini?" lanjut RK.

Merespons pertanyaan RK, Pramono mengaku kini akan memanfaatkan berbagai lahan milik pemerintah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk kebutuhan masyarakat, khususnya hunian.

Membantah Pramono, RK menyebut lahan pemerintah tak akan cukup digunakan untuk kebutuhan pembangunan hunian untuk masyarakat. Karena itu, ia ingin menggunakan lahan lainnya seperti pasar yang terintegrasi dengan hunian.

"Sudah dihitung, tidak akan cukup, Mas. Semua lahan pemerintah itu akan cukup. Harus ada kombinasi antara lahan seperti yang tadi disampaikan, dengan lahan di atas pasar TOD (Transit Oriented Development) dan lain-lain," jelasnya.

Cara ini, juga disebutnya akan meminimalisir penggusuran terhadap lahan warga. Terakhir, RK menyinggung soal eks Gubernur DKI sekaligus PDIP yang dianggap paling gencar melakukan penggusuran.

Baca Juga: Jawab Ide Dharma Pongrekun, Rano Karno 'Angkat Tangan' Jika Rumput Laut Jadi Bahan Bakar

"Itulah yang disebut dengan spesifikasi, supaya tidak terjadi lagi penggusuran. Gubernur yang paling banyak menggusur adalah Pak Ahok. Itu menggusur 113 kasus penggusuran pada April 2016," ungkapnya.

"Menurut CNN dan menurut JJ Rizal, gubernur paling brutal dalam penggusuran adalah Pak Ahok, dari partainya Mas Pram dan Bang Doel," tambahnya memungkasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI