Sebut Indonesia Bakal Hadapi Resesi Berat di 2025-2030, Dharma Pongrekun: Perlu Sistem Ekonomi Adil Getuk Tular Adab

Minggu, 17 November 2024 | 21:58 WIB
Sebut Indonesia Bakal Hadapi Resesi Berat di 2025-2030, Dharma Pongrekun: Perlu Sistem Ekonomi Adil Getuk Tular Adab
Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, dan Pramono Anung [YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun menyebut Indonesia akan menghadapi resesi super berat pada tahun 2025-2030. Menurutnya, diperlukan startegi jitu untuk dapat menangani ancaman tersebut. 

Dharma lantas menawarkan solusinya dengan menggunakan sistem ekonomi adil getuk tular adab. Ia meyakini strategi ini dapat menyelamatkan Indonesia dalam menghadapi ancaman resesi berat tersebut. 

"Itu sebabnya sistem ekonomi adil getuk tular adab harus segera dijalankan supaya rakyat tetap aman ekonominya walau dunia resesi," kata Dharma dalam debat ketiga Pilkada Jakarta bertema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024).

Setelah mengungkap adanya ancaman resesi berat yang terjadi pada 2025-2030, Dharma tiba-tiba kembali menyinggung soal potensi pandemi. Menurutnya, pandemi sebagai agenda terselubung pihak asing ini berpotensi terjadi lagi setelah adanya Covid-19. 

Baca Juga: Rekam Jejak Dikuliti, Pose Ivan Sugianto Kepal Tangan Disorot: Kok Ada Meja Judi di Ruangan Polisi?

Cagub nomor urut dua, Dharma Pongrekun di acara debat Pamungkas Pilkada Jakarta 2024. (Tangkapan layar/Youtube)
Cagub nomor urut dua, Dharma Pongrekun di acara debat Pamungkas Pilkada Jakarta 2024. (Tangkapan layar/Youtube)

"Terpenting jangan ada pandemi lagi sebagai strategi asing menguasai kedaulatan suatu bangsa tanpa perlu biaya mahal untuk perang, cukup dengan isu kesehatan," katanya. 

Debat Terakhir Pilkada Jakarta

Diketahui, debat ketiga Pilkada DKI menjadi ajang adu gagasan tiga Pasangan Cagub-Cawagub Pilkada DKI, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno. Debat pamungkas menuju hari pencoblosan 27 November ini mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim.

Sama seperti sebelumnya, debat ini masih terdiri dari enam segmen. Tiap paslon diberi waktu dua sampai empat menit untuk menjawab sesuai segmen.

Terdapat enam subtema dalam debat ketiga ini, yakni penanganan banjir; penataan pemukiman; penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan; pengelolaan sampah; ketersediaan air bersih; kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

Baca Juga: Usai Dibui Gegara Arogan, Crazy Rich Sahroni Spill Kasus Baru Ivan Sugianto: Diusut Saja sampai Tuntas!

Bedanya, pada debat kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menayangkan video berdurasi singkat yang menampilkan warga bertanya kepada paslon saat debat berlangsung. Video yang ditampilkan juga sudah diseleksi oleh panelis. Meski terdapat format baru, durasi debat ketiga tetap berlangsung sama dan tidak ada perubahan, yaitu 150 menit. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI