Suara.com - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut satu, Suswono menentang rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menarik biaya retribusi sampah mulai tahun 2025. Menurutnya, kebijakan itu belum layak diterapkan untuk saat ini.
Hal ini disampaikannya saat debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024). Justru, ia ingin mendorong budaya hidup tanpa sampah alias zero waste.
"Saya sendiri memang sependapat bahwa memang retribusi ini belum diperlukan, yang diutamakan dulu adalah bagaimana membangun budaya zero waste," ujar Suswono.
Budaya zero waste ini penting untuk ditiapkan masing-masing individu agar menekan sampah rumah tangga. Kemudian, ia juga mau menggencarkan daur ulang sampah di permukiman.
"Inilah yang saya kira perlu ditekankan kepada setiap rumah tangga bahkan kita juga perlu ada daur ulang yang saya kira bisa dilakukan dalam skala rumah tangga RT maupun RW," ungkapnya.

Cara ini disebutnya sebagai cara mengatasi sampah dari hulu hingga ke hilir. Penerimaan sampah di tempat pembuangan akhir akan berkurang dan tumpukan yang ada jadi bisa diolah.
"Oleh karena itu kami nanti mengatasi permasalahan itu tentu saja melalui pengelolaan berkelanjutan mulai dari hulu sampai hilir," ungkapnya.
"Nah dari hulunya, maka kami harapkan ada mesin-mesin modern yang saya kira dimungkinkan pengolahan sampah itu habis di tingkat RW," tambahnya memungkasi.
Debat Terakhir Pilkada Jakarta
Diketahui, debat ketiga Pilkada Jakarta menjadi ajang adu gagasan tiga Pasangan Cagub-Cawagub Pilkada DKI, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno. Debat pamungkas menuju hari pencoblosan 27 November ini mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim.