Lewat Program Kolam Pipi Monyet, Dharma Pongrekun Sesumbar Bikin Banjir Jadi Anugerah Warga Jakarta

Minggu, 17 November 2024 | 21:32 WIB
Lewat Program Kolam Pipi Monyet, Dharma Pongrekun Sesumbar Bikin Banjir Jadi Anugerah Warga Jakarta
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun [YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun menawarkan program pembangunan kolam pipi monyet sebagai salah satu cara untuk mengatasi banjir. Selain dapat mengatasi banjir, air yang ditampung dalam kolam pipi monyet tersebut menurutnya juga bisa diolah menjadi air bersih.

Hal ini diungkap Dharma dalam debat ketiga Pilkada Jakarta bertema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Ia menyebut proses pengolahan air hujan menjadi air bersih ini nantinya menggunakan teknologi modern yang terhubung dengan sistem pipanisasi ke PDAM.

"Dengan demikian, warga Jakarta tidak perlu lagi khawatir soal pelarangan penggunaan air tanah karena solusinya sudah tersedia," kata Dharma.

Jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta, Dharma berencana membangun kolam-kolam pipi monyet tersebut di taman-taman kota, lapangan tenis, hingga lapangan basket. Menurutnya, dengan cara tersebut warga Jakarta nantinya dapat berhemat dan tidak perlu membeli air galon.

Baca Juga: Ridwan Kamil Punya Cara Untuk Tekan Polusi Udara: WFH Bergilir Hingga Kerahkan Truk Penyemprot Air Tiap Pagi

"Banjir tidak perlu dianggap sebagai musibah, tetapi sebagai rezeki dari Tuhan. Dengan mengubah sudut pandang ini, kita bisa memanfaatkan banjir untuk kebaikan warga Jakarta," ungkapnya.

Diketahui, debat ketiga Pilkada DKI menjadi ajang adu gagasan tiga Pasangan Cagub-Cawagub Pilkada DKI, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno. Debat pamungkas menuju hari pencoblosan 27 November ini mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim.

Sama seperti sebelumnya, debat ini masih terdiri dari enam segmen. Tiap paslon diberi waktu dua sampai empat menit untuk menjawab sesuai segmen.

Terdapat enam subtema dalam debat ketiga ini, yakni penanganan banjir; penataan pemukiman; penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan; pengelolaan sampah; ketersediaan air bersih; kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

Bedanya, pada debat kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menayangkan video berdurasi singkat yang menampilkan warga bertanya kepada paslon saat debat berlangsung. Video yang ditampilkan juga sudah diseleksi oleh panelis.

Baca Juga: Debat Terakhir Pilkada, Dharma Pongrekun Punya Jurus Jitu Atasi Macet Jakarta: Pakai Teknologi Tanpa Lampu Merah

Meski terdapat format baru, durasi debat ketiga tetap berlangsung sama dan tidak ada perubahan, yaitu 150 menit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI