Suara.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung menegaskan akan mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait proyek Giant Sea Wall yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pramono menegaskan bila terpilih, tentu sebagai gubernur Jakarta dirinya akan taat asas dan mengikuti keputusan pemerintah pusat. Apalagi diakui mantan Menteri Sekretaris Kabinet era Presisen Jokowi ini, dirinya juga terlibat dalam pembuatan dasar proywk tersebut.
Pramono menegaskan dirinya setuju terhadap proyek Giant Sea Wall untuk pertahanan laut dan mitigasi banjir pesisir.
"Bagaimanapun Giant Sea Wall sudah menjadi komitmen dan sudah masuk di dalam proyek strategis nasional dan sekarang ini sebagian sudah dibangun oleh pemerintah pusat dan juga oleh pemerintah Jakarta," kata Pramono.
"Pemerintah Jakarta mempunyai tanggung jawab 11,1 KM sehingga akan kami lanjutkan," ujarnya Pramono.
Meski begitu Pramono memiliki ide tambahan. Selain pembangunan Giant Sea Wall, ia akan menambahkannya dengan membangun Giant Mangrove Wall.
"Saya mengusulkan Giant Mangrove Wall. Selain lebih baik secara eksosistem, pendekatan ini juga lebih ramah lingkungan. Komitmen ini akan kami lanjutkan dengan menanam pohon mangrove sebagai kekuatan bersama," kata Pramono.
Debat Terakhir Pilkada Jakarta
Sebagaimana diketahui, debat ketiga Pilkada Jakarta yang digelar malam ini mengusung tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim.
Terdapat enam subtema dalam debat ketiga ini, yakni penanganan banjir; penataan pemukiman; penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan; pengelolaan sampah; ketersediaan air bersih; kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Sama seperti sebelumnya, debat ketiga ini terdiri dari enam segmen. Ketiga pasangan calon, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano diberi waktu dua sampai empat menit untuk menjawab sesuai segmen.