Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menjanjikan akses air bersih 100 persen di Jakarta pada 2029. Saat ini, kata dia, akses air bersih hanya mencakup 44 persen warga Jakarta.
Janji itu disampaikan Pramono dalam penyampaian visi misi dalam debat ketiga Pilkada Jakarta dengan tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim.
"Saat ini, akses air bersih hanya mencakup 44 persen warga Jakarta. Saya dan Bang Doel berjanji, jika terpilih, pada tahun 2029 seluruh warga Jakarta akan memiliki akses air bersih 100 persen," kata Pramono di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).
Sementara itu terkait penangan banjir di Jakarta, Pramono akan memaksimalkan kerja pasukan oranye. Ia juga akan melanjutkan program sumur resapan.
Baca Juga: Debat Terakhir Pilkada Jakarta: Pramono Akui Masih Banyak Warga Tak Pernah Lihat Matahari, Kok Bisa?
Pramono juga ingin menciptakan langit Jakarta tanpa polusi, sanitasi bersih, dan lingkungan yang asri. Ia menegaskan semua hal tersehut merupakan hak bagi warga Jakarta.
Ia berujar ruang terbuka hijau Jakarta saat ini hanya 5,2 persen. Padahal, kata dia, undang-undang mengatur 30 persen. Pramono menyampaikan ia akan berupaya maksinal mencapau target.
"Tugas pemerintah Jakarta saat ini adalah menambah 11,1 km jalan dan armada transportasi berbasis listrik untuk menurunkan emisi. Kami juga akan memasang alat monitor di cerobong asap dan filter udara, serta memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak menaati aturan," kata Pramono.
"Bank sampah akan disiapkan agar warga bisa mengubah sampah menjadi uang," sambungnya.
Diketahui, debat ketiga Pilkada DKI menjadi ajang adu gagasan tiga Pasangan Cagub-Cawagub Pilkada DKI, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno. Debat pamungkas menuju hari pencoblosan 27 November ini mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim.
Baca Juga: Blusukan Selama 2 Bulan, Pramono Anung-Rano Karno Sebut Ada 445 RW Kampung Kumuh di Jakarta
Sama seperti sebelumnya, debat ini masih terdiri dari enam segmen. Tiap paslon diberi waktu dua sampai empat menit untuk menjawab sesuai segmen.
Terdapat enam subtema dalam debat ketiga ini, yakni penanganan banjir; penataan pemukiman; penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan; pengelolaan sampah; ketersediaan air bersih; kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Bedanya, pada debat kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menayangkan video berdurasi singkat yang menampilkan warga bertanya kepada paslon saat debat berlangsung. Video yang ditampilkan juga sudah diseleksi oleh panelis.
Meski terdapat format baru, durasi debat ketiga tetap berlangsung sama dan tidak ada perubahan, yaitu 150 menit.