Langit Jakarta Kelabu Bukan Gegara Perubahan Iklim, Dharma Pongrekun: Itu Iklim yang Diubah

Minggu, 17 November 2024 | 19:15 WIB
Langit Jakarta Kelabu Bukan Gegara Perubahan Iklim, Dharma Pongrekun: Itu Iklim yang Diubah
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun saat datang menemui warga di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (6/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 02 Dharma Pongrekun menyebut ada agenda terselubung di balik perubahan iklim yang terjadi selama ini. Ia menuding perubahan iklim yang terjadi termasuk di Jakarta tidak serta merta terjadi secara alamiah.

Hal ini diungkap Dharma jelang debat ketiga Pilkada Jakarta yang akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada Minggu (17/11/2024) malam. Debat pamungkas atau terakhir ini mengusung tema tentang Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim.

"Perubahan iklim itu terjadi setiap hari dan kita lihat sekarang di luar sudah beberapa hari ini begitu kelabu ya. Mungkin rekan-rekan tidak paham bahwa itu adalah bagian daripada iklim yang diubah," kata Dharma di Bale Gotong Royong, Jakarta, Minggu (17/11/2024).

Iklim yang diubah tersebut, kata Dharma, berbeda dengan perubahan iklim. Kalau perubahan iklim menurutnya terjadi secara alamiah.

Baca Juga: Acuhkan Lembaga Survei karena Berbayar, Dharma-Kun Lebih Percaya Pooling Netizen: Elektabilitas Kami 68 Persen

"Kalau iklim yang diubah berarti itu namanya climate engineering," jelasnya.

Dharma mengaku akan membahas ihwal agenda terselubung di balik iklim yang diubah tersebut dalam debat malam ini.

"Nah itu bagian daripada agenda yang nanti akan diperbincangkan," pungkasnya.

Diketahui, debat ketiga Pilkada DKI menjadi ajang adu gagasan tiga Pasangan Cagub-Cawagub Pilkada DKI, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno. Debat pamungkas menuju hari pencoblosan 27 November ini mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim.

Sama seperti sebelumnya, debat ini masih terdiri dari enam segmen. Tiap paslon diberi waktu dua sampai empat menit untuk menjawab sesuai segmen.

Baca Juga: Dulu Berseteru, Pramono Bersyukur Bisa 'Damaikan' Anak Abah dan Ahokers di Pilkada Jakarta

Terdapat enam subtema dalam debat ketiga ini, yakni penanganan banjir; penataan pemukiman; penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan; pengelolaan sampah; ketersediaan air bersih; kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

Bedanya, pada debat kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menayangkan video berdurasi singkat yang menampilkan warga bertanya kepada paslon saat debat berlangsung. Video yang ditampilkan juga sudah diseleksi oleh panelis.

Meski terdapat format baru, durasi debat ketiga tetap berlangsung sama dan tidak ada perubahan, yaitu 150 menit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI