Begitupun dengan efek popularitas yang mengerucutkan bila pencoblosan dilakukan hari ini. Andika dan Hendi cenderung memiliki suara stagnan yaitu 43,6 persen pada survei pertama dan kedua. Sementara Ahmad Luthfi diketahui alami kenaikan dari 47,2 persen menjadi 50 persen.
Burhanuddin sendiri menjelaskan bila saat ini nilai pemilih bisa berubah. Sebab, selain belum mengukur keterlibatan Jokowi yang berulang kali turun gunung, efek partai belum terlihat dalam survei ini.
“Pak Jokowi sendiri turun setelah hasil survei rampung. Sementara baik nomor 1 atau 2 belum menggerekan mesin partai,” terangnya.
Belum lagi nantinya akan ada pengaruh dari politik uang dan peran Gen Z selaku pemilih baru yang masih cenderung belum menentukan pilihan.
Diketahui, survei dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 3.500 orang dengan metodologi multi stage random sampling, dengan margin error 2,3 persen.
Dia memaparkan, survei dilakukan di seluruh kota/kabupaten Jawa Tengah dengan sampling berdasarkan jumlah pemilih setiap kota. Artinya, jumlah responden di Kota Semarang berbeda dengan Kota Magelang. Jumlah pemilih di Semarang tercatat 4,4 persen, sementara Kota Magelang 0,3 persen dari jumlah responden.