Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melakukan penelusuran terhadap video yang menunjukkan dukungan kampanye Presiden Prabowo Subianto kepada pasangan calon Ahmad Lutfi-Taj Yasin dalam Pilkada Jawa Tengah.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengungkapkan, bahwa proses penelusuran ini akan membutuhkan waktu hingga tujuh hari.
Dalam konferensi pers di Media Center Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Bagja menjelaskan bahwa penelusuran ini didasarkan pada informasi awal yang diterima, bukan dari laporan atau temuan langsung di lapangan.
“Ini disebut penelusuran karena berdasarkan informasi awal, jadi tidak ada laporan maupun temuan,” kata Bagja, Rabu (13/11/2024).
Dia menuturkan bahwa Bawaslu memiliki waktu tujuh hari untuk menindaklanjuti informasi awal ini, sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.
Dalam prosesnya, lanjut Bagja, Bawaslu mempertimbangkan untuk melibatkan ahli hukum guna mengkaji ketentuan terkait kampanye pejabat negara.
“Kami akan tentukan dulu apakah normanya dilanggar atau tidak, dan memanggil ahli untuk mengkaji dalam waktu 1 hingga 3 sampai 7 hari ke depan,” ujar Bagja.
Lebih lanjut, Bawaslu juga mengacu pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 52 Tahun 2024 yang memperbolehkan pejabat negara, termasuk presiden, untuk berkampanye asalkan tidak menggunakan fasilitas jabatan, kecuali untuk pengamanan, dan wajib mengambil cuti di luar tanggungan negara.
Jika ditemukan adanya pelanggaran, Bawaslu akan menindaklanjutinya sesuai prosedur yang berlaku. Sebaliknya, jika tidak ditemukan pelanggaran, hasil penelusuran akan dijadikan sebagai bagian dari laporan pengawasan Bawaslu.
Baca Juga: Prabowo Terang-terangan Dukung Ahmad Luthfi di Jateng, Refly Harun: Jangan Cawe-cawe Kayak Jokowi