Suara.com - Calon Wakil Gubernur Papua Tengah Nomor Urut 3, Deinas Geley, menyatakan bahwa dukungan masyarakat di beberapa wilayah Nabire semakin menguat untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Meki Nawipa-Deinas Geley (Me-Ge).
Geley menyebutkan bahwa komunitas di daerah tersebut, termasuk tujuh RT dan dua RT tambahan, telah bersepakat memberikan suara mereka, yang diperkirakan mencapai 6.000 suara, kepada pasangan Me-Ge.
"Kami menyadari bahwa demokrasi dalam pemilu melibatkan dua kabupaten, yakni Timika dan Nabire, yang melaksanakan pemilu dengan metode coblos, bukan sistem noken. Namun, dalam semangat demokrasi, masyarakat sudah mencapai kesepakatan hari ini," ujar Geley kepada Suara.com usai Deklarasi Anak Karang Tumaritis, Selasa (12/11/2024) malam.
Deklarasi dukungan ini menjadi istimewa karena lokasi acara, Karang Tumaritis, adalah tempat kelahiran calon gubernur Meki Frits Nawipa.
Baca Juga: Pertemuan Perdana Me-Ge: Masyarakat Papua Tengah Ingin Pemimpin Tanpa Pilih Kasih
Geley menjelaskan bahwa komunitas di Karang Tumaritis, termasuk teman-teman dan tetangga dari Nawipa, telah berkomitmen memberikan suara mereka kepada pasangan Me-Ge.
"Mereka sudah sepakat dan akan mengikat suara mereka untuk kami pada hari pemungutan suara, 27 November 2024 nanti," ungkap Geley.
Salah satu poin penting dalam kampanye pasangan Me-Ge, yakni hanya sepakat dengan transmigrasi lokal. Menurut Geley, pasangan Me-Ge menolak program transmigrasi yang melibatkan perpindahan penduduk dari luar Papua ke Nabire.
Namun, transmigrasi lokal yang melibatkan perpindahan penduduk antarkabupaten di Papua, seperti dari Puncak Jaya ke Nabire atau dari Timika ke Nabire, masih bisa diterima.
"Kami sudah sampaikan sikap kami pada debat kandidat di Jakarta. Kami menolak transmigrasi dari luar Papua, namun mendukung transmigrasi lokal. Ini sesuai dengan pernyataan Pak Menteri Transmigrasi yang juga sejalan dengan kami," jelasnya.
Baca Juga: Dari Puncak Jaya ke Papua Tengah: Deinas Geley Bawa Resep Damai di Pilkada
Geley menekankan bahwa sikap mereka ini didasarkan pada Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua, yang memberikan kewenangan khusus bagi pemerintah daerah dalam menjaga kebijakan yang berpihak pada masyarakat Papua.
Ia kemudian menegaskan bahwa pasangan Me-Ge berkomitmen menjalankan pemilu yang bersih dan transparan.
Menurutnya, pemilu di provinsi baru seperti Papua Tengah ini harus bebas dari praktik manipulasi dan penipuan suara. Ia berpendapat bahwa pemilu yang bersih akan menentukan fondasi yang kuat bagi pembangunan Papua Tengah ke depan.
"Ini provinsi baru, dan kita harus memastikan pemilu ini berjalan dengan jujur. Jangan sampai praktik-praktik yang tidak baik ditanamkan sejak awal karena itu akan merusak masa depan Papua Tengah," tegas Geley.
Pasangan Me-Ge, lanjut Geley, memiliki visi untuk membangun fondasi yang kokoh di Papua Tengah dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Mereka berkomitmen untuk membangun Papua Tengah yang berdaya saing tinggi dengan mempersiapkan anak-anak Papua untuk melanjutkan pembangunan di masa depan.
"Kami yakin bahwa di delapan kabupaten yang ada di Papua Tengah, kami akan unggul. Kami tetap optimis bahwa Tuhan akan merestui perjuangan ini, dan kami siap untuk terus melangkah demi Papua Tengah yang lebih baik," ungkapnya dengan optimis.
Geley juga mengungkapkan antusiasme masyarakat yang luar biasa setelah pasangan Me-Ge mengikuti debat kandidat di Jakarta.
"Setelah debat, kami tiba di sini, dan masyarakat menyambut dengan antusias yang luar biasa. Kami yakin bahwa dukungan ini akan terus menguat hingga pemungutan suara nanti," tambahnya.
Kontributor : Elias Douw