Suara.com - Calon Gubernur Jawa Tengah, nomor urut 2, Ahmad Luthfi mengatakan, saat ini Jawa Tengah membutuhkan pemimpin yang dekat dengan masyarakat, yang memahami keseharian dan kebutuhan berbagai golongan.
Berkaca dari pengalamannya selama berdinas menjadi polisi, Luthfi merasa dirinya paham, dengan kondisi masyarakat Jawa Tengah.
Menurutnya, pemimpin harus mengenal petani dan nelayan, akrab dengan anak muda dan pengusaha di Jepara, Magelang, serta Solo Raya, mengenal para sesepuh yang membatik di Pekalongan.
Dengan komitmen memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan setiap lapisan masyarakat, Luthfi berharap, di bawah kepemimpinan yang mengedepankan kebersamaan, suara masyarakat Jawa Tengah dapat lebih didengar dan tidak terabaikan.
“Pemimpin sejati adalah mereka yang ngopeni atau merawat, sehingga mampu melakoni atau menjalankan tugasnya bagi kemajuan daerah,” kata Luthfi, dalam statmen penutup debat kedua Pilkada Jateng, yang disiarkan dari Youtube KPU, Minggu (10/11/2024).
Selain itu, menurut Luthfi, seorang pemimpin harus bisa menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai pihak.
“Menghubungkan pemerintah pusat dengan daerah, menyelaraskan pembangunan Jawa Tengah Utara dengan Selatan, menghubungkan petani yang bersubsidi pupuk dengan nelayan yang bersubsidi solar, mengaitkan potensi daerah dengan investasi, dan menjembatani produk unggulan desa dengan konsumen yang lebih luas,” beber Luthfi.
Luthfi juga menyoroti perlunya solusi untuk permasalahan tenaga kerja dan lingkungan. Ke depan, Luthfi juga bakal menjadi penghubung bagi para pencari kerja dengan lapangan pekerjaan
“Penting bagi pemimpin untuk menghubungkan pencari kerja dengan lapangan kerja, serta mengolah masalah sampah melalui ekonomi sirkular yang dapat membawa manfaat bagi semua pihak,” pungkasnya.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Endorse Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin Tak akan Mempan: KIM Plus Sudah Lemah
Sebelum menjadi calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi pernah menjabat sebagai Kapolresta Surakarta pada 2015.