Suara.com - Dalam Debat Publik Kedua Pemilihan Gubernur Papua Tengah, pengelolaan Blok Wabu, area tambang emas di Kabupaten Intan Jaya, menjadi sorotan.
Deinas Geley, calon wakil gubernur (cawagub), mempertanyakan komitmen pengelolaan blok tambang emas ini kepada calon wakil gubernur nomor urut 2, Titus Natkime.
Deinas Geley mengarahkan pertanyaannya kepada Titus Natkime, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Presiden PT. Freeport, mengenai langkah konkret terkait pengelolaan Blok Wabu jika terpilih.
Menurut Deinas, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang akan dilakukan Natkime dalam menyikapi isu Blok Wabu, yang hangat diperbincangkan masyarakat Papua Tengah.
Baca Juga: Mahasiswa-Masyarakat Papua Gelar Aksi Tolak Transmigrasi dan PSN
Namun, jawaban Titus Natkime lebih menyoroti pentingnya melaksanakan program pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan sesuai visi-misi yang diusung bersama calon gubernur Natalis Tabuni.
Titus menyatakan bahwa program pembangunan akan berkelanjutan dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat.
Menanggapi jawaban Titus, Deinas kembali menegaskan pentingnya memperjelas sikap terkait Blok Wabu. Ia menyatakan bahwa jika terpilih, bersama pasangannya Meki Nawipa, mereka akan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kepala suku dalam pengambilan keputusan tentang Blok Wabu.
Menurutnya, keputusan terkait pengelolaan tambang harus melibatkan masyarakat lokal dan mempertimbangkan aspirasi mereka.
Menjawab hal itu, Titus Natkime menekankan bahwa jika terpilih, ia dan Natalis Tabuni akan terlebih dahulu melakukan pemetaan hak ulayat bersama masyarakat adat. Langkah ini bertujuan untuk memastikan tidak ada konflik kepentingan yang merugikan masyarakat lokal di masa mendatang.
Baca Juga: Dari Puncak Jaya ke Papua Tengah: Deinas Geley Bawa Resep Damai di Pilkada
"Pemetaan dan keterlibatan universitas atau kajian ilmiah akan dilakukan agar masyarakat dan perusahaan yang masuk bisa sama-sama mendapat keuntungan, sehingga tercipta kesetaraan ekonomi," tegas Titus.
Debat ini menggarisbawahi pentingnya peran masyarakat adat dalam menentukan arah kebijakan pengelolaan sumber daya alam di Papua Tengah, khususnya terkait tambang Blok Wabu yang potensial meningkatkan perekonomian daerah namun penuh tantangan pengelolaan.
Kontributor: Elias Douw