Suara.com - Calon gubernur (Cagub) nomor urut 3 dalam Pilkada Jakarta, Pramono Anung, mengaku tidak mau berbesar hati dengan hasil survei Litbang Kompas yang menyatalan dirinya memperoleh elektabilitas lebih tinggi, bila dibandingkan dengan dua paslon lainnya, yakni Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Pramono mengatakan, dirinya bakal terus bekerja keras, agar elektabilitasnya tetap terjaga. Terlebih, dari hasil survei, masyarakat yamg belum menentukan pilihan berada di angka 23,8 persen.
"Ya yang pertama saya udah membaca tadi pagi, tidak akan mengubah apapun yang akan saya lakukan. Saya tetap fight, saya tetap akan konsolidasi ke bawah," kata Pramono di Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).
Pramono mengaku bakal tetap bersikeras untuk meraih suara masyarakat Jakarta dengan cara berkampanye terus. Mengingat, pemilihan suara untuk Pilgub Jakarta tinggal 3 minggu lagi.
"Jadwal saya tidak akan berkurang, karena saya tahu ini masih 22 hari sehingga apa pun masih bisa terjadi,” kata Pram.

“Tetapi yang jelas dari hasil survei itu terlihat bahwa apa yang kami lakukan saya dan Bang Doel itu, sudah on the right track. Dari yang tidak diperhitungkan sama sekali, Sekarang ada di angka 38,4 persen," tambahnya.
Mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu, juga meminta kepada para tim suksesnya untuk terus bekerja keras tanpa mencampuri yang menjadi ranah lawan politiknya.
"Saya enggak mau sama sekali di tim saya, misalnya statement urusan hal-hal yang sedang menjadi debatable di pasangan nomor 1 atau nomor 2, sama sekali saya enggak mau," tegasnya.
Sebab, selama ini Pram ogah mengomentari ikhwal lawan politiknya, di antaranya saat dimintai pendapatnya mengenai candaan janda kaya yang diucapkan Cawagub Suswono maupun saat Cagub Ridwan Kamil bertemu Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Baca Juga: Santai Meski Keok sama Pramono, RK soal Sigi Litbang Kompas: Survei Itu Bukan Penentu Takdir!
"Karena bagi saya itu prinsip, bahwa dalam pilgub ini, sekali lagi saya katakan lawan saya adalah diri saya sendiri," ujar Pram.