Suara.com - Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 2 Suswono dinilai telah keliru dalam meneladani sikap Nabi Muhammad dan Siti Khadijah. Hal itu terlihat dari pernyataannya tentang menyarankan janda kaya menikah dengan pemuda pengangguran sembari menjadikan Rasulullah dan Khadijah sebagai contoh.
Saran tersebut diucapkan Suswono sembari berkelakar sebagai saran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakart,a Nur Rofiah menegaskan bahwa ada banyak tauladan yang bisa diambil dari Rasulullah dan Khadijah, termasuk dalam konteks kesejahteraan masyarakat.
"Kalau mau ingat Khadijah itu mestinya terinspirasi oleh pentingnya perempuan juga dijaga hartanya dengan membuka peluang bekerja bagi perempuan. Gimana menjaga agar lapangan kerja atau tempat-tempat kerja aman buat perempuan. Ketika menjalani masa reproduksi, perempuan akan hamil, masa nifas, menyusui, gimana caranya memastikan tempat kerja itu membuat perempuan bisa menjalani masa reproduksinya dengan baik," tutur Nur kepada Suara.com saat dihubungi pada Senin (28/10/2024).
Baca Juga: Buntut Usul Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran, Aktivis Perempuan Sarankan Suswono Minta Maaf
Dia menekankan bahwa pelajaran penting dari Siti Khadijah ialah tauladan menjadi perempuan yang mandiri. Dalam sejarah Islam, memang benar status Khadijah sebagai janda saat menikah dengan Nabi Muhammad.
Akan tetapi, pasangan itu sama-sama berasal dari keluarga terpandang. Sehingga, memandang status janda dengan pemuda tidak semata hanya dilihat dari harta kekayaan. Tetapi harus dilihat keseluruhan seseorang sebagai manusia, artinya secara akhlak hingga fisik.
"Nabi Muhammad itu dari keluarga terpandang. Iya memang yatim-piatu, tapi jangan lupa, Rasulullah itu orang terpandang yang juga bukan orang yang miskin," ujarnya.
Sebagai Rasul umat Islam dan punya gelar kekasih Allah, tentu sangat banyak taudalan yang dipelajari dari Nabi Muhammad. Pada konteks kepemimpinan, lanjut Nur, Nabi Muhammad dikenal sangat pemimpin yang bisa menjaga spiritualitas.
Rasulullah juga dikenal memiliki empat sifat utama sebagai pemimpin. Yakni, siddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas).
Baca Juga: Benarkah Nabi Muhammad SAW Pengangguran Sebelum Menikahi Khadijah? Ini Jawaban Muhammadiyah
"Coba itu tunjukkan kepada masyarakat, misalnya ya pemimpin itu cerdas dalam mengatasi dilema-dilema. Harus jujur, Enggak boleh bohongin rakyatnya. Tabligh, menyampaikan informasi-informasi penting. Amanah, bisa dipercaya. Banyak banget loh inspirasi kepemimpinan yang bisa diambil dari sejarah Islam," pungkas Nur.
Ucapan Kontroversial Suswono
Diketahui, pernyataan kontroversial Suswono itu disampaikannya saat membahas program kartu anak yatim. Dirinya bercerita ada warga yang bertanya soal program kartu janda.
"Waktu dialog ini, ada yang bertanya 'Pak, ada kartu janda nggak'? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masak janda kaya minta kartu juga?" kata Suswono.
"Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur. Setuju ya," sambungnya.
Pendamping dari calon gubernur Ridwan Kamil (RK) ini mencontohkan kisah Siti Khadijah dan Nabi Muhammad SAW. Dirinya berkata bahwa Siti Khadijah berstatus janda kaya saat menikah dengan Rasulullah. Kala itu Khadijah berusia 40 tahun dan Muhammad berusia 25 tahun.