Dharma Pongrekun: Ibu Menyusui Gizinya Harus Tercukupi Agar Tak Perlu Lagi Pompa ASI

Minggu, 27 Oktober 2024 | 20:43 WIB
Dharma Pongrekun: Ibu Menyusui Gizinya Harus Tercukupi Agar Tak Perlu Lagi Pompa ASI
Cagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun menyebut ibu menyusui tidak memerlukan alat pompa air susu ibu (ASI) apabila gizinya terpenuhi. Dia menekankan pentingnya asupan gizi seimbang bagi ibu menyusui agar produksi ASI lancar sehingga anak pun bisa mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan.

"Untuk memastikan air susu ibu lancar, perlu disediakan asupan makanan bergizi, seperti daun katuk agar tidak perlu lagi memaksakan untuk menggunakan alat pompa ASI," kata Dharma saat debat kedua Pilkada Jakarta 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024).

Selain itu, ibu juga perlu diberikan waktu yang cukup luas untuk mengasuh anaknya. Terutama bagi ibu menyusui yang juga sembari bekerja. Dharma mengatakan, perusahaan maupun pabrik harua juga mendukung hal tersebut dengan memberikan fasilitas memadai bagi karyawannya yang masih menyusui anak.

Dharma mendorong perusahaan perlu menyediakan tempat yang memadai bagi ibu untuk menyusui anaknya di sela pekerjaan. Bahkan bila memungkinkan, dia mendorong agar ibu pekerja itu sebaiknya kerja dari rumah.

Baca Juga: Manfaatkan JAKI, Dharma-Kun Janji Bikin Aplikasi Ojol Baru yang Menyejahterakan Driver

"Jika memungkinkan, ibu yang sedang menyusui bisa bekerja dari rumah dengan konsep kerja jarak jauh. Sehingga ia tetap dapat menjalankan pekerjaannya tanpa harus keluar rumah," ujarnya.

Dalam pernyataannya, Dharma turut menyinggung Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan. Dalam UU tersebut, kata Dharma, telah diatur secara detail mengenai kemudahan ibu pekerja sambil mengurus anak termasuk memberikan ASI.

Dia menekankan bahwa upaya-upaya itu penting dilakukan untuk mencegah stunting yang angkanya di Jakarta masih cukup tinggi, sekitar 14 persen.

"Seribu hari pertama merupakan waktu penting untuk menjaga kesehatan bayi. Untuk itu, aksi nyata yang perlu dilakukan adalah, pertama, menyediakan dokter; kedua, menyediakan ruang laktasi; ketiga, meningkatkan layanan Posyandu," pungkasnya.

Baca Juga: Dharma-Kun Usung Program Unggulan 'Getuk Tular Adab': Kerja Dari Rumah Tapi Pundi-Pundi Tetap Masuk

Ridwan
Enggak berhubungan, ibu pompa asi justru biar asi ekslusif, jd pas anaknya kenyang, ibu pompa adi buat biar bisa dikasih asi pas ibunya enggak ada. Jd poin kedua ada hubungannya dimana si ibu tidak bisa 24 jam sama anak, baik karena ketja atau lain hal..
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI