Buntut Beda Hasil Survei Pilgub Jakarta, Dewan Etik Persepsi Bakal Panggil LSI dan Poltracking

Minggu, 27 Oktober 2024 | 13:19 WIB
Buntut Beda Hasil Survei Pilgub Jakarta, Dewan Etik Persepsi Bakal Panggil LSI dan Poltracking
Ilustrasi survei elektabilitas. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perbedaan hasil survei di Pilkada Jakarta 2024 yang dilakukan oleh dua lembaga survei ternama, menuai sorotan publik. Pasalnya, dari hasil hasil yang kedua lembaga survei ini, menunjukan perbedaan hasil yang signifikan.

Adapun dua lembaga survei tersebut yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking.

Dewan etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepsi) Hamdi Moeloek mengatakan, pihaknya bakal memanggil kedua lembaga survei tersebut.

“Akan kami panggil dua lembaga itu untuk diaudit, untuk tahu kenapa bisa beda hasilnya,” kata Hamdi, saat dihubungi Suara.com, Minggu (27/10/2024).

Sebelumnya, dua lembaga survei, LSI dan Poltrcking sama-sama telah merilis hasil survei soal Pilkada Jakarta.

Dalam survei pertama LSI untuk Pilkada Jakarta, yang dilakukan pada 6-12 September 2024. Menyebut jika Ridwan Kamil-Suswono 51,8 persen.

Kemudian, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,2 persen, dan Pramono Anung-Rano Karno 28,4 persen. Tidak menjawab 16,6 persen.

Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Kemudian, hasil survei pertama Poltracking yang dilakukan pada 9-15 September menghasilkan elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 47,5 persen.

Baca Juga: Debat Kedua Pilkada Jakarta Malam Ini Bahas Kesehatan Warga, Guru Besar FKUI Beri Saran Begini

Lalu, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 5,1 persen. Pramono Anung-Rano Karno 31,5 persen. Tidak menjawab 15,9 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI