Suara.com - Sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil survei terkait Pilkada Jakarta. Namun, tidak semua hasilnya sama dalam survei elektabilitas.
Baru-baru ini, misalnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia mengeluarkan hasil survei yang berbeda terkait elaktabilitas pasangan cagub-cawagub Jakarta.
Hasil survei kedua lembagai itu pun menimbulkan pertanyaan, sebab survei dilaksanakan pada waktu yang berdekatan.
Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menjelaskan mengapa hasil survei kedua lembaga tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Baca Juga: Memahami Duel Ridwan Kamil dan Pramono Anung di Survei: Siapa yang Mampu Memikat Swing Voters?
"Secara keilmuan, perbedaan itu terjadi salah satunya ada jumlah responden yang dijadikan sampel survei dan sebarannya itu, apakah merata di level bawah? Misalnya, satu RW diambil satu atau dua RT yang dianggap bisa representatif dengan populasi pemilih di daerah itu," kata Wasisto kepada Suara.com, Sabtu (26/10/2024).
Kata dia, survei idealnya dilaksanakan secara merata dalam pengambilam sampel, tanpa harus melihat latar belakang sosial politik.
"Misalnya, survei hanya dilakukan di daerah basis pemilih paslonnya saja," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, hasil survei LSI yang dirilis pada 23 Oktober lalu, mencatatkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Rano) di posisi teratas dengan perolehan 41,6 persen.
Kemudian paslon nomor urut satu, Ridwan Kamil-Suswono (Rido) berada di posisi kedua, dengan elaktabilitas 37,4 persen.
Baca Juga: Survei Ethical Politics: Pramono-Rano Diprediksi Menang, Swing Voters Jadi Penentu Utama
Pada urutan ketiga ditempati paslon nomor urut dua, Dharma Phongrekung-Kun Wardana (Dharma-Kun) dengan 6,6 persen.
Survei LSI dilakukan pada 10-17 Oktober 2024 mengambil sebanyak 1.200 responden dengan margin of error 2,9 persen, menggunakan metodologi multistage random sampling dan wawancara tatap muka.
Sementara hasil survei Poltracking yang dipublikasikan pada Rabu (24/10/2024), menempatkan pasangan Rido pada posisi pertama dengan perolehan tingkat elaktabilitas 51,6 persen. Disusul paslon Pram-Rano 36,4 persen dan Dharma-Kun 3,9 persen.
Survei dilakukan Poltracking Indonesia pada 10-16 Oktober 2024 dengan sampel 2.000 responden (17 tahun ke atas), dengan margin of error 2,2 persen. Metodologinya menggunakan multi stage random sampling.