Suara.com - Juru bicara Tim Kampanye Pramono Anung-Rano Karno, Chico Hakim menerima aspirasi dari curhatan masyarakat soal transportasi laut. Pasalnya, selama ini transportasi untuk warga Jakarta yang tinggal di Kepulauan Seribu masih dianggap kurang layak.
Kemudian dari segi tarif, mereka belum merasakan subsidi pemerintah seperti masyarakat yang tinggal di kotamadya bisa menikmati subsidi saat naik Transjakarta.
Menanggapi curhatan tersebut, Chico mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan aspirasi soal pembuatan Translaut.
"Tapi kan artinya memang ada kehidupan di sana ada warga Pulau Seribu dan mereka adalah juga pemilik KTP DKI Jakarta," kata Chico usai diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).
Baca Juga: Tak Cukup Blusukan, Pramono-Rano Buka 'Jaring Asmara' Tampung Keluhan Warga
"Tentunya harus memiliki hak-hak yang sama nah ini ada hak yang belum terpenuhi nih, salah satunya adalah hak mereka untuk mendapatkan transportasi yang layak dan juga bersubsidi dari pemerintah," tambahnya.
Chico melihat, hal ini berbeda dengan warga Jakarta kebanyakan yang bisa menikmati transportasi subsidi seperti Transjakarta dan Jaklingko.
"Berbeda dengan temen-temen yang tinggal di daratan, bukan di pesisir gitu kita. Punya transjakarta punya lingko dan lain-lain," katanya.
Chico mengatakan, hal ini harus dipikirkan secara matang. Sehingga bukan menjadi hal yang mengada-ada atau hal yang bombastis, melainkan suatu kebutuhan yang memang harus dipenuhi.
"Ini yang juga harus dipikirkan jadi, artinya ini bukan hal yang mengada-ada bukan hal yang bombastis, tapi hal yang memang sudah menjadi kebutuhan," jelasnya.
Baca Juga: Forum RT/RW se-Jakarta Dukung Pramono-Rano, RK: Tak Sepenuhnya Mewakili
Translaut ini nantinya juga bisa dimanfaatkan sebagai moda transportasi sebagai pariwisata, perdagangan hingga pembangunan sekolah dan rumah sakit di wilayah Kepulauan Seribu.
"Pastinya akan menjadi prioritas dan juga selain itu, bukan hanya travel bagi warga Pulau Seribu nya sendiri, tapi juga bagi masyarakat untuk bisa berkunjung ke Pulau Seribu," ucapnya.
Saat ini, Chico mengatakan, pihaknya masih mengkaji soal tarif yang pas untuk subsidi Translaut agar bisa sama dengan subsidi yang diberikan untuk Transjakarta.
"Pengkajiannya antara rupiah per mil tentunya kan dikaji melalui transportasi seperti apa hitung-hitungannya, jadi harus menjadi standar," katanya.