12 Tahun Angka Penganguran Banten Lampaui Nasional, Andra Soni Janji Buka Lapangan Kerja

Hairul Alwan Suara.Com
Senin, 21 Oktober 2024 | 11:16 WIB
12 Tahun Angka Penganguran Banten Lampaui Nasional, Andra Soni Janji Buka Lapangan Kerja
Calon Gubernur Banten, Andra Soni saat debat perda Pilgub Banten. [Yandi Sofyan/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur Banten nomor urut 2 Andra Soni berjanji bakal membukka lapangan kerja bagi warga ketika dirinya terpilih sebagai Gubernur Banten pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

Andra Soni yang hidup dari keluarga susah mengaku pernah menjadi kuli bangunan hingga pengantar paket saat belajar di bangku kuliah. Karenanya, ketia ia mendapat kesempatan mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten, ia ingin memaksimalkan penyerapan tenaga kerja di tanah jawara itu.

Saat kecil, Calon Gubernur dari Paslon Andra Soni - Achmad Dimyati Natakusumah (Andra Soni-Dimyati) itu harus berpindah-pindah hingga ke luar negeri bersama orang tuanya untuk bertahan hidup. Ia bahkan harus dibiayai kakak dan orang tua angkatnya semasa sekolah.

Andra Soni mengungkapkan, berdasarkan data BPS selama 12 tahun terakhir angka pengangguran Banten selalu lebih tinggi dibanding nasional. Pada Februari 2024, prosentasenya mencapai 7 persen dan kantung pengangguran berada di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.

Baca Juga: Tokoh Lintas Agama Minta APH dan ASN Netral di Pilkada Banten 2024

Untuk menangani persoalan pengangguran tersebut, Andra Soni memandang perlu peningkatan kualitas pendidikan di semua jenjang dan hal tersebut merupakan prioritas utama pasangan Andra Soni-Dimyati.

"Pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi terbaru harus diprioritaskan, untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten termasuk pondok pesantren," kata Andra Soni, Senin (21/10/2024).

Kata Andra Soni, pengurangan angka pengangguran di Banten masuk kedalam visi misi strategis dirinya dan Dimyati. Menurutnya, pengangguran harus ditangani serius, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengupayakan lapangan pekerjaan lebih luas lagi.

Banten harus memanfaatkan bonus demografi dan jalur penghubung Jawa-Sumatera untuk menciptakan lapangan pekerjaan, dengan masuknya investasi padat karya hingga pengembangan UMKM bisa mengakses modal hingga pangsa pasar.

"Dengan dibukanya Jalan tol Serang-Panimbang, maka UMKM Banten Selatan lebih didorong kepada kegiatan produksi pangan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru," paparnya.

Baca Juga: 4 Jam dari Jakarta, 3 Stadion Pengganti GBK Bisa Bikin Bahrain Kibarkan 'Bendera Putih'

Kata Andra Soni, lapangan pekerjaan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Angka warga miskin di Banten pada Maret 2024 mencapai 5,84 persen atau sebanyak 791 ribu.

"Ketimpangan ekonomi antara Banten Utara dengan Banten Selatan harus ditekan. Pemprov dan pemerintah pusat menargetkan investasi besar dalam Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026," ungkap politisi Partai Gerindra itu.

Ia pun menyebutkan, akan ada investasi mencapai Rp60 triliun di Banten dan sebagian besar berada di sektor perdagangan, industri, dan telekomunikasi, orientasi investasi masih perlu memanfaatkan potensi sumber daya lokal.

"Kita memiliki program Banten Ramah investasi, industri dan penyerapan tenaga kerja. Ada juga pelatihan dan pendidikan vokasional," tuturnya.

Program tersebut dibuat untuk membekali individu dengan keterampilan praktis dan pengetahuan keterampilan teknis sesuai kebutuhan dunia kerja. Program tersebut juga fokus pada pengembangan kompetensi profesional seperti kompetensi teknis, manajerial, komunikasi, dan etika kerja.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM perdesaan dan perkotaan yang dituntut untuk terus berkembang di tiap wilayah di Provinsi Banten," jelas Ketua DPD Gerindra Provinsi Banten.

Kemudian program lainnya yakni Tunas Lokal, yakni tenaga kerja unggulan untuk akses dan sinergi. Akses terhadap tenaga kerja lokal adalah aspek penting dalam pengembangan ekonomi dan sosial suatu daerah.

"Upaya yang kami lakukan yaitu meningkatan integritas lembaga outsourcing, untuk memastikan kualitas layanan, kepercayaan dari perusahaan, dan keberlanjutan investasi. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal terutama proyek strategis maka kami mendorong untuk menyediakan lapangan kerja dengan padat karya," ujarnya.

Selain itu, Andra Soni-Dimyati juga akan membuat zona serapan tenaga kerja lokal sebesar 70 persen, dengan menciptakan wilayah industri baru di setiap kabupaten dan kota di Banten.

Pemerintah dan industri akan menjamin tenaga kerja lokal yang memiliki kemampuan dan tersertifikasi, menduduki posisi tinggi di perusahaan. Sehingga mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar Banten maupun asing.

"Dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal terutama proyek strategis, maka kami mendorong untuk menyediakan lapangan kerja dengan padat karya. Sebagai bentuk apresiasi, kami akan memberikan insentif kepada perusahaan yang memprioritaskan tenaga kerja lokal, termasuk potongan pajak atau dukungan administratif," jelasnya.

Kontributor : Yandi Sofyan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI