Abah Elang menuturkan, opini berkembang soal dugaan ketidaknetralan APH dan ASN menjadi kekhawatiran masyarakat. Ia juga menyinggung soal potensi kecurangan dan kekuatan besar untuk mengarahkan kepada salah satu kandidat sehingga membuat proses demokrasi tidak berjalan sehat.
"Kami percaya bahwa TNI Polri akan berlaku netral karena kalau mereka tidak netral pada siapa lagi kami akan meminta pertolongan," terangnya.
Abah Elang menegaskan, saat ini para ulama dan tokoh lintas agama lainnya di Kabupaten Serang akan bersatu mengawal proses Pilkada Serentak 2024 agar berjalan dengan tertib dan damai.
"Kami dari tokoh lintas agama siap mengawal demokrasi dengan baik dan benar, demokrasi yang aman, damai dan tenang," ujarnya.
"Kami tidak pernah bermasalah dengan kapasitas agama, ada katolik ada protestan, ada kristen ada konghucu ada buddha, ada buddha dan agama-agama tersebut justru bersatu padu untuk menjaga rakyat itu sendiri dalam Pilkada tahun ini," imbuh Abah Elang.
Hal serupa juga diungkapkan Tokoh Katolik Kabupaten Serang, Yusef Daok Klau yang berharap Pilkada Banten berjalan baik dan menghasilkan pemimpin yang cerdas dan bisa membawa kesejahteraan masyarakat.
"Harapan kita tidak ada lagi rakyat yang anaknya tidak bisa sekolah karena tidak punya uang, tidak ada lagi masyarakat yang tidak berobat saat sakit karena semuanya kita harapkan akan dibantu dan diperhatikan oleh pemerintah," pungkasnya.
Berikut poin-poin isi deklarasi para ulama dan tokoh lintas agama tersebut :
1. Taat dan patuh kepada pancasila, uud 1945, bhinneka tunggal ika dan negara kesatuan republik indonesia
2. Siap mengawal demokrasi dengan aman damai dan tenang, serta menjunjung tinggi nilai nilai luhur demokrasi yang Langsung Umum Bebas Rahasia serta Jujur dan Adil