Waduh! Muncul Gerakan 'Coblos Yang Kalah' di Pilkada Bogor

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 18 Oktober 2024 | 16:16 WIB
Waduh! Muncul Gerakan 'Coblos Yang Kalah' di Pilkada Bogor
Ilustrasi pilkada damai. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bogor, Jawa Barat saat ini menjadi sorotan. Pasalnya, muncul isu adanya gerakan coblos yang kalah di Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor 2024 ini.

Bahkan, isu itu turut dibahas pada acara sosialisasi Pilkada yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bersama kelompok wartawan (Pokwan) Kabupaten Bogor dan Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Dewan Masjid Indonesia (DMI) belum lama ini.

Perlu diketahui, untuk Pilbup Bogor 2024 ini ada dua pasangan calon, nomor 01 Rudy Susmanto - Ade Ruhandi (Jaro Ade) dan nomor 02 Bayu Syahjohan - Musyafaur Rahman.

Pasangan Rudy-Jaro sendiri diusung oleh 17 partai politik, sedangkan Bayu-Musya hanya satu partai yakni PDI Perjuangan (PDIP).

Baca Juga: Eva Marthiana Susmanto Sosok yang Mencuri Perhatian Publik

Tidak hanya itu saja, banyak masyarakat di Kabupaten Bogor memberikan penilaian bahwa Pilkada Bogor sudah selesai lantaran pasangan Rudy-Jaro disebut unggul.

Isu itu muncul lantaran pasangan Bayu-Musya hanya satu partai saja yang mengusung, yakni PDIP saja. Apalagi hal itu didukung dengan survei Rudy-Jaro yang unggul di berbagai lembaga survei.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik sekaligus Pendiri LS Vinus, Yusfitriadi berujar, bahwa isu dan gerakan itu tentu sangat wajar, karena pasangan Rudy-Jaro ini unggul dalam catatan kertas dibandingkan Bayu-Musya.

Hal ini juga kata kang Yus, bisa menjadi sebuah strategi bagi pasangan calon di Pilbup Bogor, agar masyarakat bisa memilih pasangan dari salah satu paslon.

"Soal sudah menang, ini bisa jadi sebuah strategi dari pasangan calon agar menggiring ini semua bisa satu suara," ujarnya.

Baca Juga: Maju di Pilwalkot Bogor, Rena Da Frina Punya Hubungan dengan Bima Arya hingga PDIP

Namun kata Yus, hal ini tentu bisa menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi KPU Kabupaten Bogor, lantaran berdampak kepada partisipasi masyarakat yang datang ke TPS.

"Ini tentunya bisa menjadi PR bagi KPU, bagaimana tingkat partisipasi masyarakat bisa tinggi," ucapnya.

Ditempat yang sama, Komisioner KPU Kabupaten Bogor Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Aprian Wahyudi akan melakukan pembahasan ini dengan PPK dan PPS.

"Kalau memang ada perilaku itu tentu tidak menghasilkan apa-apa. Tapi kami akan informsikan ini ke PPK dan PPS bagaimana kemudian diberikan pemahaman kepada aparatur desa agar partisipasi ini bisa meningkat," tegasnya.

Sekedar informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan jumlah daftar pemilih tetap di Kabupaten Bogor sebanyak 3.926.080 pemilih pada Pilkada 2024.

Dari total 3.926.080 pemilih, terdiri dari pemilih laki-laki tercatat sebanyak 1.999.656 orang, sementara pemilih perempuan berjumlah 1.926.424 orang.

Selain menetapkan DPT, KPU Kabupaten Bogor juga menetapkan jumlah TPS, yakni sebanyak 7.908 titik tersebar di 435 desa/kelurahan yang ada di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.

KPU Kabupaten Bogor juga menetapkan TPS khusus di lima lokasi dengan jumlah pemilih sebanyak 3.751 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI