Suara.com - Calon wali Kota Bogor Rena Da Frina nampaknya saat ini menjadi sorotan, pasalnya dia disebut-sebut mempunyai hubungan dengan mantan wali kota, Bima Arya yang saat ini digadang-gadang sebagai wakil menteri di kabinet Prabowo Subianto.
Tidak hanya itu saja, Rena juga mempunyai hubungan sangat dekat dengan PDIP ketika dia ditunjuk maju didampingi oleh Achmad Teddy Risandi di Pilkada Bogor.
Cawalkot Rena Da Frina dalam obrolan di Channel Konsen Politik, yang dikutip Rabu 16 Oktober 2024 mengungkapkan jawaban atas sejumlah isu yang menghampirinya.
Di antaranya, soal kealpaan dirinya dalam debat terbuka yang diselenggarakan independen oleh UIKA dan media lokal di Bogor pekan lalu.
Baca Juga: Rudy Susmanto Targetkan 90 Persen Menang di Dapil I Kabupaten Bogor
Mantan ASN yang baru beberapa bulan melepas karier birokratnya untuk memilih jalur politik bergabung dengan PDIP dan secara mengejutkan maju pada Pilkada Bogor 2024 mengaku saat itu sedang dipanggil oleh Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri di Batutulis Bogor bersama kader lainnya.
Rena kemudian mendelegasikan kehadiran debat itu kepada Teddy Risandi yang ternyata mampu menjawab pertanyaan tajam dari pasangan mantan atasannya di Pemkot Bogor Deddy Rachim dan Jenal Mutaqin soal bantuan RT/RW Rp1,5 juta dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
“Perlu teman-teman pahami dulu bahwa itu kn independen untuk debat itu. Kemudian juga memang tidak diwajibkan untuk bisa hadir. Tapi sebenarnya ada kepentingan yang lebih urgent lagi disaat itu, di waktu yang bersamaan. Jadi saya memang dipanggil ketum di DPP iya (Bu Mega), pada saat itu ada beberapa (tidak sendiri) dipanggil ya. Di Batutulis,” jelasnya.
Kota Bogor yang kerap didatangi ketua umum partai ditanggapi Rena berarti memang kota seksi. Namun bagi PDIP, pertemuan di Batutulis memang sudah tidak heran karena penuh sejarah tentang sosok panutan yakni Presiden Soekarno.
“Ada agenda khusus lah. (Ketua umum pada ke Bogor) Oh gitu ya. Jadi Kota Bogor itu seksi,” seloroh Rena.
Baca Juga: Membaca Peluang PDIP Masuk Pemerintah Usai Pramono Menghadap Prabowo Di Kertanegara
Dari pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri itu ketika ditanya apakah tambah semangat dan dapat bisikan tertentu Rena pun menjawab tentu lebih semangat. Ia pun tertawa malu soal bisikan apa yang didapatkannya dari pemimpin PDIP itu.
“Ya kan kita memang dapat semangat, spiritnya itu ya dari atas. (Ada bisikan dari atas?) Harus dijawab ya?,” ujar Rena sambil tertawa.
Dalam sesi obrolan Rena pun buka-bukaan soal alasannya diusung PDIP untuk maju sebagai Cawalkot Bogor 2025. Rena-Teddy merupakan paslon Cawalkot yang diusung PDIP dan Hanura setelah ada ketupusan MK nomor 60 dan 70 tentang ambang batas perolehan suara parpol pengusung dan batas umur calon.
Menurut Rena, saat itu hanya PDIP yang mampu menangkap bahwa dirinya layak jadi pemimpin daerah di Kota Bogor.
“(Kok bisa Ibu ada di PDIP) Saya kasih statemen. Pada saat itu hanya PDIP yang jeli kenapa memilih saya. Yah. Dan PDIP yang menangkap potensi itu yang ada di saya,” ungkapnya.
Mantan Lurah Sempur Kota Bogor yang sempat viral menduduki jabatannya di usia muda dan berprestasi, kemudian menjadi Kadis PUPR yang dikenal selalu turun langsung menggunting kabel PLN dan kabel internet yang mengganggu badan jalan, berhasil merevitalisasi Jembatan Otista itu pun merasa yakin mendapat dukungan penuh PDIP.
“(Yakin PDIP solid ke ibu?) Yakin dong. Mau melakukan segala sesuatu itu harus yakin kuncinya harus yakin. Kalau enggak yakin, atau ragu-ragu mending enggak usah,” tegasnya.
“Intinya ketika saya memutuskan untuk berlayar dari kandang banteng, saya disampaikan bahwa ini adalah banteng betina yang siap memimpin Kota Bogor. Dan satu-satunya (calon) Wali Kota Bogor perempuan dalam sejarah Kota Bogor. (Sudah ready? Harus ready dan sudah ready pastinya” kata dia.
Rena kemudian mengungkapkan alasan mengapa dirinya memilih PDIP sebagai kendaraan politik pertamanya dan maju Pilkada Bogor 2024.
“Kita kan bisa merencanakan segala sesuatu yang menurut pemikiran manusia itu yang terbaik. Tapi kemudian balik lagi, ternyata Tuhan punya skenario yang berbeda. Sama dengan saya, ketika saya sudah merencanakan A, B, C, D, dalam hidup saya. Tapi Tuhan sampaikan, Allah sampaikan bahwa kenyataannya seperti ini dan itu adalah yang terbaik buat saya,” ujarnya.