Suara.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mengaku tak ingin mengubah panggilannya menjadi "abang" selama masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Ia mengaku lebih terbiasa dipanggil "mas" karena merasa sebagai orang Jawa.
Panggilan abang merujuk pada kakak laki-laki khas suku Betawi. Pramono merasa dirinya bukan kelahiran tanah Betawi dan tak perlu mengubah panggilannya demi kepentingan politik.
"Saya tidak mengubah namanya menjadi Bang Pramono. Kenapa? Ya, bagaimana, kecil, besar, dan lahir di Kediri, sekarang menjadi gubernur dipanggil Bang buat apa pakai Bang?" ujar Pramono kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).
"Kalau masih maju yang sebelumnya, Mas, sebelumnya, Cak, tiba-tiba mau mengubah menjadi, Bang, sudah, lah, itu dalam rangka untuk pilgub," tambahnya.
Kendati demikian, politikus PDIP ini mengaku bersedia dipanggil bang apabila sudah terpilih sebagai gubernur. Hal ini bisa membantunya mendekatkan diri dengan warga Jakarta selama menjabat.
"Kalau sudah terpilih, saya bilang sama Bang Boel, Bang kalau sudah terpilih, saya mau dipanggil Bang Pramono'," ucapnya.
Meski tak mau dipanggil bang saat ini, Pramono bersama pasangannya Rano Karno kerap mengenakan kain syal khas Betawi bernama cukin. Bahkan, sejak pendaftaran bakal cagub-cawagub di Komisi Pemilihan Umum (KPU), keduanya sudah memakai cukin.
Diketahui, kain atau syal cukin merupakan aksesori busana adat Betawi, yaitu baju sadaria. Pelengkap tersebut umumnya berupa kain sarung yang dilipat, digantungkan di leher.
Cukin juga dimaknai sebagai sarung maupun sajadah untuk salat. Selain itu, dulunya cukin dipakai sebagai alat untuk melawan penjahat yang ditemui.
Baca Juga: Jika Terpilih, Pramono Bakal Jadikan Dua Gedung Jadi Tempat Parkir Di Senopati Dan Gunawarman
Syal cukin umumnya motif polos berwarna cerah, seperti merah dan oranye. Namun kini, syal cukin tidak melulu polos tapi dilengkapi gambar berbagai motif khas Betawi, mulai dari ondel-ondel sampai kerak telor.
Gambar-gambar ini biasanya sesuai dengan 8 ikon budaya Betawi yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi.
Pada syal cukin pasangan Pramono Anung dan Rano Karno tertera motif gambar ondel-ondel.
Dikutip dari laman iWareBatik disebutkan, ondel-ondel merupakan salah lambang khas tradisional Betawi yang menggambarkan harapan. Tujuannya agar pemakai berhasil mencapai hidup yang lebih makmur, serta terlindungi dari nasib buruk dan bahaya.
Sementara, Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), Lutfi Hakim meminta Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) tak mengubah panggilannya menjadi "abang. Ia menilai RK tidak pantas mendapat panggilan itu.
Sebab, pada dasarnya RK merupakan orang sunda yang tak melekat dengan panggilan "abang". Ia meminta RK tak mengubah identitasnya demi menyesuaikan keikutsertaan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
Hal ini disampaikan langsung oleh Lutfi usai menerima kunjungan RK di kediamannya, Jalan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (22/9/2024).
"Saya kira saya nggak perlu panggil abang karena sama seperti misalnya bebek jangan dipaksa berkokok. Karena semua punya eksistensi masing-masing tapi tidak lantas itu menjadikan sebuah hal yang tidak bisa bersinergi," ujar Lutfi.
Menurut Lutfi, orang dari suku manapun bisa menjadi gubernur DKI asalkan mau memperjuangkan budaya Betawi yang merupakan ciri khas Jakarta.