Suara.com - Calon wakil gubernur nomor 3 dalam Pilkada Jakarta, Rano Karno meneteskan air mata saat mengingat ucapan almarhum Benyamin Sueb, yang memintanya untuk memajukan masyarakat Betawi.
Pria yang akrab disapa Bang Doel ini juga menyampaikan, jika Benyamin menginginkan Doel menjadi orang sukses
Ini yang pernah dibicarain sama Sabeni. Sama Almarhum Benyamin. Dia ingin sekali Betawi punya adat di kampungnya,” kata Doel, di Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2024).
“Kenapa jadi Si Doel anak sekolahan. Karena yang namanya sekolah bukan hanya di sekolahan. Ini kita semua lagi belajar. Belajar menghargai nenek moyang kita," tambahnya.
Baca Juga: Gemala Berharap Pramono-Rano Bisa Sediakan Pelatihan UMKM dan Lapangan Kerja Bagi Kaum Gen Z
Sebab itu, jika terpilih menjadi Cawagub Jakarta, dirinya akan mengawal ketahanan budaya di Jakarta, khususnya Betawi melalui pembentukan lembaga adat dan pemajuan kebudayaan Betawi, bila menjadi pemimpin Jakarta.
Menurutnya ketahanan budaya Betawi lebih penting daripada jabatan. Mengingat sebagai masyarakat Betawi, dia melihat langsung budaya-budaya Betawi seperti lenong, gambang kromong, sampai tanjidor sudah semakin terpinggirkan.
"Ini yang lebih berharga daripada jabatan. Insyaallah ane akan wujudkan tentang lembaga adat masyarakat Betawi. Sudah waktunya Betawi ke tengah lagi,” katanya.
Bang Doel, menilai ini merupakan waktu yang tepat untuk mengembalikan budaya Betawi yang selama ini selalu dipinggirkan dengan budaya lain. Jika dirinya diberikan amanat untuk memimpin Jakarta, maka budaya Betawi harus kembali berada di tengah masyarakat Jakarta.
"Dulu kita ditaruh di pinggir, lenong udah nggak ada yang menanggap, gambang kromong yang main tua-tua, tanjidor juga kasihan, ondel-ondel cuma jadi mainan. Ini waktunya kita kembalikan Betawi ke tengah," pungkasnya.
Baca Juga: Diskusi Gemala Bisa Dongkrak Elektabilitas Pramono-Rano di Kalangan Gen Z