Suara.com - Sebanyak 32 persen warga di Jakarta masih menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Penggunaan air sumur berdampak terhadap penurunan permukuaan tanah.
Setiap tahun rata-rata penurunan permukaan tanah di Jakarta berkisar antara 1-15 centimeter. Penurunan permukaan tanah semakin mengkhatirkan karena tinggi permukaan laut mengalami peningkatan akibat pemanasan global.
Dalam jurnal Jurnal Nature Communications yang dipublikasi pada Oktober 2019 menyebutkan Jakarta akan tenggelam pada 2050.
Pemenuhan air bersih menjadi salah satu poin yang tertuang dalam visi-misi pasangan cagub-cawagub Jakarta Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) lewat program mandiri air bersih.
Baca Juga: Dharma-Kun Janjikan Tempat Colokan HP dan Wifi Gratis Bagi Driver Ojol
"Jadi kalau mengenai air kami memang memikirkan bagaimana air bersih ini bisa mencapai ke seluruh warga Jakarta," kata Kun kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (12/10/2024).
Menurut Kun, banyak warga di Jakarta yang masih kesulitan mengakses air bersih, sehingga harus membelinya.
"Jadi memang kami nanti akan lakukan efektivitas dan efisiensi," ujarnya.
Namun, Kun tidak menjelaskan secara detail pelaksanaan program mandiri air yang dijanjikannya.
"Nah ini kami akan perhatikan dan kami akan memperhatikan juga manajemennya, sehingga semua warga itu bisa mendapatkan air bersih yang layak bagi mereka," tuturnya.
Baca Juga: Begini Cara Cawagub Kun Wardana Tangani Masalah Polusi Udara di Jakarta