Suara.com - Indonesia Strategic Institute atau INSTRAT melakukan survei terbaru Pilkada Jakarta 2024. Hasilnya, nama pasangan Ridwan Kamil-Suswono masih bercokol pada posisi paling atas menjelang gelaran pilkada.
RK-Suswono sendiri dipilih 48,29 persen responden, kemudian Pramono Anung-Rano Karno 31,71 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 4,34 persen. Adapun yang tidak memilih atau undecided voters sebanyak 15,66 persen. Survei tersebut dilakukan pada periode 25-30 September 2024.
Analisis INSTRAT Adi Nugroho mengemukakan, masih terbuka peluang bagi pasangan Pramono Anung-Rano Karno untuk mengejar elektabilitas rival terdekatnya, Ridwan Kamil-Suswono.
"Pasangan Pramono-Rano, meskipun tertinggal, masih bisa mengejar jika mereka dapat mengubah strategi kampanye mereka secara efektif dan fokus pada isu-isu yang relevan bagi pemilih undecided," katanya.
Baca Juga: Pram-Rano Pakai "Jaring Asmara" untuk Serap Aspirasi Warga di RT-RW
Dari hasil survei tersebut terungkap bahwa Rano Karno memiliki daya tarik lebih besar dari Pramono Anung yang notabene merupakan calon gubernurnya. Bahkan nama 'Si Doel' ini berada di posisi ketiga dalam survei 'top of mind'.
Namanya berada di bawah Ridwan Kamil dan Anies Baswedan, sedangkan Pramono Anung berada di posisi kelima. Bahkan dalam konteks tingkat kesukaan, nama Rano Karno berada di posisi paling atas dibanding Ridwan Kamil maupun Pramono dengan 74,75 persen, kemudian Ridwan Kamil, 69,89 persen.
"Rano Karno lebih populer dan disukai publik dibandingkan Pramono Anung. Namun, posisinya sebagai cawagub bisa menghambat potensi elektoralnya," katanya.
Bahkan dalam satu pertanyaan yang diajukan kepada responden, yakni 'Jika Pilkada dilaksanakan hari ini, siapa yang anda pilih sebagai gubernur, jika misalnya tidak berpasangan.
Jawaban responden rata-rata menempatk Ridwan Kamil berada di posisi pertama dengan 35,60 persen, kemudian Rano Karno 21,26 dan kemudian Pramono Anung 10,46 persen.
Baca Juga: Cagub Jakarta, Dharma Pongrekun Sebut Artificial Intelligent Alat untuk Memata-matai, Benarkah?
"Jika Rano ditempatkan sebagai calon gubernur, posisinya mungkin lebih kompetitif," lanjutnya.
Suvei yang dilakukan INSTRAT melibatkan 1.750 responden dengan metode penelitian multistage random sampling. Adapun tingkat Kepercayaan hasil survei 95 persen dengan margin of Error +- 2,34 persen.
Metode ini memungkinkan dilakukan wawancara tatap muka untuk penduduk yang tergolong dalam usia pemilih 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki KTP Jakarta.