“Sementara paslon 2 belum mampu merinci program kerja seperti apa, dalam menyiapkan kualitas SDM dalam memasuki Jakarta, seperti kota global,” ungkapnya.
Nirwono kemudian menyoroti soal algomerasi Jabodetabek, dalam mengatasi kemacetan lalu lintas dan mewujudkan kota global untuk Jakarta.
“Paslon 3 menyodorkan gagasan perluasan Transportasi Jakarta menjadi Transportasi Jabodetabekpunjur lebih mudah diterapkan, dibandingkan dengan membangun central business district (SBD) baru di beberapa wilayah Jakarta,” katanya.
“(SBD) tidak mungkin diwujudkan cepat dalam 5 tahun. Sedangkan paslon 2 menawarkan kantong-kantong parkir di perbatasan sudah bagus tetapi enggan menambah jumlah armada transportasi,” bebernya.
Nirwono menilai, paslon Pramono-Rano dianggap lebih siap dalam pembahasan transformasi Jakarta menjadi kota global.
“Paslon 3 terlihat lebih siap dalam pembahasan transformasi Jakarta menjadi kota global, Paslon RK-Suswono cukup siap, sedangkan palon Dharma-Kun tidak siap dalam debat perdana ini,” pungkasnya.