Suara.com - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta no 1 Ridwan Kamil menyinggung soal takdir pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI yang telah ditentukan oleh tuhan. Ia menyebut pengisi kursi DKI 1 sudah ada garis tangannya.
Hal ini disampaikan RK saat menyampaikan pernyataan penutup dalam debat perdana Pilkada DKI di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). Karena sudah ada takdirnya, RK mengaku akan mendukung siapapun yang nantinya akan menjadi gubernur.
"Siapa yang akan menjadi pemimpin Jakarta sudah ada garis tangannya. Kita akan dukung, kalau itu Pak Dharma jika takdirnya ada Atau Mas Pram jika takdirnya ada" ujar RK.
Kemudian, RK juga memamerkan soal kedekatan dirinya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal ini disebutnya akan menguntungkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Baca Juga: 251 Kelompok Relawan Dukung RK-Suswono, Timses Minta Tak Ada yang Sebar Hoaks
"Kalau kami terpilih, salah satu kelebihannya Insyaallah hubungan kami dengan presiden terpilih akan sangat baik, Dan siapa yang diuntungkan? Yang diuntungkan adalah warga Jakarta," jelasnya.
Ia mencontohkan soal penyaluran berbagai anggaran dari pemerintah pusat ke daerah. Karena kedekatannya, ia bisa melobi Prabowo agar memberi lebih banyak dana dan kebijakan Pemprov bisa berjalan lancar.
"Logikanya gimana Pak Ridwan? Karena hubungan baik, dana transfer dari pemerintah pusat akan berlipat-lipat, Sehingga program Jakarta, kartu-kartuan dan semuanya akan lebih banyak dan lebih sejahtera," pungkasnya.
Diketahui, debat Pilgub Jakarta berlangsung pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB. Debat ini dimoderatori Aryo Ardi dan Anisha Dasuki.
Adapun tema debat perdana yakni penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.
Baca Juga: Soal Cybersecurity, Dharma Sebut Internet Tak Mandiri: Buktinya Data Selalu Bocor
Nanti, para paslon akan diminta untuk memaparkan visi misi mengenai penguatan ketahanan budaya; pembangunan SDM; hingga program untuk perempuan, anak, kaum marjinal, dan disabilitas.
Debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi, segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima tanya jawab antarpaslon, dan segmen keenam pernyataan penutup.
Materi pertanyaan dalam debat perdana disusun oleh tujuh panelis. Di antaranya pakar komunikasi politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Beki Mardani, peneliti BRIN Siti Zuhro, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, pakar hukum Unusia Jakarta Ahsanul Minan, Rektor UBK Didik Suhariyanto, dan ekonom lingkungan Andhyta Firselly Utami.