Dharma Singgung Teori Konspirasi Covid-19 Saat Debat, Ridwan Kamil: Gubernur Harus Taat Pada Presiden

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:08 WIB
Dharma Singgung Teori Konspirasi Covid-19 Saat Debat, Ridwan Kamil: Gubernur Harus Taat Pada Presiden
Cagub Jakarta Ridwan Kamil. [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur (Cagub) nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK) tak mempersoalkan pernyataan Cagub nomor urut dua, Dharma Pongrekun yang menyinggung teori konspirasi mengenai pandemi Covid-19 adalah agenda terselubung pihak asing. Menurutnya perdebatan mengenai pandangan atas soal satu masalah adalah hal yang biasa.

Hal ini disampaikannya saat debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (6/10/2024). Menanggapi pernyataan Dharma, RK mengingatkan soal pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah.

"Itulah pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi atau kota/kabupaten. Terjadi perbedaan pendapat itu biasa," ujar RK.

"Kita perdebatkan di ruang-ruang yang sifatnya politik, yang di ruang-ruang sifatnya bisa menginformasikan bahwa ada perspektif lain mungkin dalam menyelesaikan permasalahan sekelas yang namanya pandemi," lanjutnya menambahkan.

Baca Juga: Cara Selesaikan Pengangguran di Jakarta, Kun Wardana Sebut Perlu Lakukan Hal Ini

Kendati demikian, ia menyebut dalam penanganan krisis seperti pandemi, kepala daerah harus taat pada arahan presiden. Dalam hal pandemi Covid-19, Presiden Joko Widodo alias Jokowi tak pernah menyinggung soal teori konspirasi.

"Tapi ujung-ujungnya, pemimpin kalau sudah mengambil keputusan di level pusat, maka namanya gubernur harus taat. Maka walikota dan bupati juga harus taat," jelasnya.

Kepala daerah tak boleh membuat sikap yang bertentangan dengan pemerintah pusat karena nantinya akan menyulitkan kebijakan yang dibuat.

"Karena dalam pengelolaan krisis memang harus satu komando, terjadi perbedaan dalam prosesnya tapi ketika sudah diputuskan oleh pemimpin level presiden, tentulah serempak dibawah harus mengamankan dan menjalankan, dan menyelesaikan permasalahan secara kolaborasi," pungkasnya.

Sebelumnya, Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun menyebut bahwa pandemi Covid-19 adalah fenomena yang menjadi agenda terselubung dari pihak asing.

Baca Juga: Rano Karno Tawarkan Sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" untuk Lestarikan Budaya Betawi

Hal itu disampaikan Dharma dalam Debat perdana Pilgub Jakarta di JIExpo Convention Centre, Jakarta Pusat.

Menurut dia, Covid-19 adalah agenda asing yang bertujuan untuk merusak kedaulatan bangsa dengan mengancam masyarakat.

“Saya paham betul tentang pandemi pandemi ini adalah agenda terselubung dari asing untuk mengambil alih kedaulatan negara sehingga terlihat sekali begitu rapuhnya bangsa ini sampai harus mengikuti istilahnya saja ikut,” kata Dharma, Minggu (6/10/2024).

Dia juga mempertanyakan alasan pengecekan penyebaran Covid-19 menggunakan PCR harus dicolok hidungnya.

“Oleh sebab itu, seorang pemimpin masyarakat terutama otonomi daerah DKI harus mempertahankan memperjuangkan segala sesuatu untuk melindungi warganya. Jamgan sampai gara-gara pandemi, ekonomi hancur, dibiasakan online, UMKM hancur, dan kemudian rakyat ditakut-takuti,” tutur Dharma.

“Bagaimana akan menuju ke kota global yang sejati kalau hati rakyatnya disakiti, pikirannya dirusak, dan badannya diracuni semua,” tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI