Suara.com - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK) mengaku ingin memberikan bantuan kepada para korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Jakarta. Hal ini disampaikannya saat debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (6/10/2024).
RK tak merinci soal berapa dana yang diberikan. Namun, bantuan ini akan disalurkannya selama tiga bulan sejak karyawan itu dipecat.
"Secara teknis kalau mereka kena PHK, pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) bikin program memberikan dana kekuatan sosial selama tiga bulan sebelum mereka bisa melamar kerja lagi," ujar RK.
RK mengatakan, bantuan ini nantinya akan diberikan sesuai dengan kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Mereka yang terkena PHK bisa melakukan pengajuan.
Baca Juga: Dharma Pongrekun Sebut Covid-19 Agenda Terselubung Asing
"Nanti angkanya kita hitung sesuai kebutuhan APBD," jelasnya.
Ia pun menganggap hal ini sebagai bukti negara hadir bagi para korban PHK agar mereka bisa kembali bangkit bekerja lagi.
"Itulah negara hadir pada adik-adik Gen Z jika anda kena PHK," pungkasnya.
Diketahui, debat Pilgub Jakarta berlangsung pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB. Debat ini dimoderatori Aryo Ardi dan Anisha Dasuki.
Adapun tema debat perdana yakni penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.
Nanti, para paslon akan diminta untuk memaparkan visi misi mengenai penguatan ketahanan budaya; pembangunan SDM; hingga program untuk perempuan, anak, kaum marjinal, dan disabilitas.
Debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi, segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima tanya jawab antarpaslon, dan segmen keenam pernyataan penutup.
Materi pertanyaan dalam debat perdana disusun oleh tujuh panelis. Di antaranya pakar komunikasi politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Beki Mardani, peneliti BRIN Siti Zuhro, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, pakar hukum Unusia Jakarta Ahsanul Minan, Rektor UBK Didik Suhariyanto, dan ekonom lingkungan Andhyta Firselly Utami.